Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Multaqa Ulama Aswaja Gresik, Kota Wali: Hikmah Pandemi, Saatnya Tinggalkan Kapitalisme, Buang Komunisme Menuju Islam



Gresik, Visi Muslim- Acara multaqa ulama yang disiarkan secara live streaming di channel Youtube Dakwah Giri dan di ruang zoom meeting diikuti kurang lebih 200an peserta. Diawali dengan pembukaan yang dipandu oleh Ustads Mustain Mustofa lalu dilanjutkan oleh pembacaan kalam illahi oleh Ustad Muhammad Aris, S.Th.I. (Ahad,13/09/2020)

Sebagai Shobibul Hajjah adalah KH. Iffin Masyrukan M.Pd.I dari MT Tafakuh Fiddin Gresik. Beberapa Ulama yang memberikan taujih/qaul adalah KH. Mukhtar Bukhori, Pengasuh Majlis Ta’lim Miftakhul Khoir Gresik, Kyai Fatkhur Rohman S,Ag, Pengasuh MT Al Qolam Gresik, KH. Rodli Masykur dari MT. Gapuro Umat Gresik, KH. Muhammad Syifa dari MT. Gubuk Asmoro Gresik, Kyai Adam Cholil dari Jaringan Santri Nusantara, Kyai Hafidz Widodo Founder MT Al Kayyisu Gresik dan KH. Muhajir dari MT. Wahdaniyah Gresik.

KH. Mukhtar Bukhori menyampaikan nasehat kepada peserta akar berhati-hati dengan orang-orang munafik yang senantiasa ingin memadamkan cahaya Allah SWT. Lalu beliau mengkutib hadist yang diriwayatkan Imam Muslim “Pada akhir zaman, akan muncul para pendusta yang menyampaikan hadits-hadits yang tidak pernah kalian maupun orang tua kalian dengar sebelumnya. Berhati-hatilah terhadap mereka, jangan sampai mereka menyesatkan kalian dan menjadi fitnah bagi kalian.”

Tausiyah selanjutnya dari Kyai Fatkhur Rohman S,Ag yang menegaskan bahwa perjuangan penegakkan khilafah semakin mendekati garis finish. Karena memang khilafah ini adalah janji Allah SWT, bisyarah Rasulullah saw, dan warisan para Khulafaur Rasyidin dan menjadi bagian dari ajaran Ahlu Sunnah Wal Jamaah. Perjuangan penegakkan khilafah ibarat sebuah kereta yang berjalan, tidak ada yang bisa menghentikan. Baik kita terlibat maupun tidak, gerbong kereta ini terus melaju.

KH. Muhammad Syifa menjelaskan kegagalan-kegagaln sistem kapitalis, komunis sekuleris dan liberalis yang diterapkan saat ini. Karena sistem-sistem tersebut tidak mengikuti tuntunan baginda Nabi saw. Sedangkan pilar–pilar negara baldatun tayyibun warabbun ghofur sebagaimana yang dicontohkan Nabi saw adalah pertama, para ulama yang ikhlas menuntun dan membimbing masyarakat umat agar beriman dan berislam secara kaffah,; Kedua, Pemimpin yang adil, Ketiga; Kedermawaan para orang kaya (aghniya’), Keempat; doa para orang kecil.

“Waspada Pilkada 2020 dan Pilpres 2024 maka umat tidak boleh tidak tertipu dan tidak boleh ditipu lagi” terang KH. Rodli Masykur Pengasuh MT MT Gapuro Umat Gresik yang mendapatkan kesempatan memberikan tausiyah keempat.

Kyai DR. Hafidz Widodo Pengasuh MT Al Kayyisun Gresik memaparkan kondisi mutakhir China yang morat-marit dan sedang dikepung dunia internasional, sehingga mengharapkan China komunis sebagai solusi problem multidimensional bahkan krisis di Indonesia sebagai tindakan Irasional

Ulama wajib menjadi garda terdepan dalam perjuangan menegakkan khilafah di nusantara ini, dan menyerukan kepada ulama yang lain agar bergabung dalam hizbus siyasi al mabda’I al islami. Terang KH. Muhajir dari Pengasuh MT Wahdaniyah Gresik.

Kyai Adam Cholil Al Banthany, Koordinator Jaringan Santri Nusantara secara tegas menolak rencana sertifikasi da’i atau muballigh oleh Kemenag. Karena ini hanyalah akal-akalan para kaum sekuler yang tidak berdaya menghadapi gaung dan kerinduan umat terhadap Syariah Islam.

Di penghujung acara Kyai Haris Abu Awwah dari Forum Komunikasi Ulama ASWAJA Gresik menyampaikan secara tegas bahwa Tahun Baru Islam adalah Momentum Menatap Masa Depan Umat Pasca Pandemi, Tinggalkan Kapitalisme-Demokrasi, Buang Komunisme, Menuju Islam. Setelah Kyai Haris Abu Awwah menyampaikan pernyataan sikap acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kyai Abdul Aziz dari Pengasuh MT Assalam Gresik. []

Posting Komentar untuk "Multaqa Ulama Aswaja Gresik, Kota Wali: Hikmah Pandemi, Saatnya Tinggalkan Kapitalisme, Buang Komunisme Menuju Islam"

close