Menanggapi Pemboikotan Produk-produk Prancis, KH. Rochmat S Labib: Itu Bagian dari Pengingkaran Terhadap Kemungkaran

Jakarta, Visi Muslim- Dalam menanggapi maraknya kampanye untuk memboikot produk-produk dari Prancis, KH. Rochmat S Labib mengutarakan bahwa kampanye pemboikotan tersebut adalah sebuah bagian dari ingkar atau pengingkaran kaum muslim terhadap kemungkaran yang telah dilakukan oleh pemerintah Prancis yang telah menistakan Nabi Muhammad SAW.

“Boikot itu sebuah bagian dari sikap ingkar kita, karena ketika ada sebuah kemungkaran, kita harus ingkar atau mengingkari, pengingkaran itu mulai dari bentuk hati, ucapan, tindakan, perbuatan, sesuai dengan kemampuannya. Jadi jika kemampuannya tidak membeli produk itu maka itu bentuk pengingkaran tersebut.” Ujarnya dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H. yang diadakan secara daring bertajuk Cinta Nabi SAW: Tegakkan Syariah, Wujudkan Keadilan, Lenyapkan Kezaliman, Kamis (29/10/2020).

Menurut beliau bahwa tidak boleh berhenti hanya dengan melakukan pemboikotan, karena harus ada tindakan yang diperintahkan oleh syariah yaitu al-qatl dan tentu itu bisa dilakukan kecuali oleh kekuasaan.

“Tapi tidak boleh berhenti disitu, karena itu harus sampai tindakan yang diperintahkan oleh syariah yaitu al-qatl, dan tidak bisa tidak kecuali oleh kekuasaan,” tambahnya.

Namun, masih menurut beliau belum ada penguasa yang berani bersikap jelas bahkan bungkam terhadap penistaan terhadap Nabi SAW.

“Masalahnya, bahwa penguasa-penguasa yang ada bungkam terhadap permasalahan ini, bahkan belum terdengar di negeri ini satu sikap yang jelas terhadap penistaan kepada Nabi Muhammad SAW,” sambungnya.

Beliau kemudian memberi contoh pada masa Khilafah Ustmaniyah, ketika Prancis melakukan hal serupa, yaitu berupa drama yang melecehkan Nabi Muhammad maka saat itu Khalifah Abdul Hamid segera memberi ancaman kepada Prancis dan akhirnya membatalkan pertunjukkan drama tersebut.

“Pada masa Khilafah Ustmaniyah, ketika Prancis melakukan hal serupa, drama yang memainkan teater menghina Nabi Muhammad SAW, maka Khalifah Abdul Hamid segera memberikan ancaman, ‘kalau kamu teruskan, maka Khilafah Ustmaniyah akan bergerak melakukan tindakan kepada anda,’ maka drama itu pun berhenti, jadi ancaman itu membuat mereka berhenti, apalagi tindakan militer,” pungkasnya. [] Gesang

Berbagi :