Menkeu Bilang Ekonomi Syariah Picu Pertumbuhan dan Pemulihan Ekonomi, Begini Tanggapan Pakar Ekonomi Syariah

 


Jakarta, Visi MuslimMenanggapi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengungkapkan ekonomi syariah bisa menjadi sumber pertumbuhan baru dan mempercepat pemulihan ekonomi bagi Indonesia, Pakar Ekonomi Syariah Dr. Arim Nasim, S.E., M.Si., AK menilai ekonomi syariah tidak akan optimal jika penerapannya hanya parsial.

“Jika yang dimaksud ekonomi syariah hanya lembaga keuangan saja, sementara kebijakan fiskal dan APBN masih ala kapitalis, serta pengelolaan investasi dan SDA masih pakai kapitalis, maka ekonomi syariah tidak akan optimal,” tuturnya kepada Mediaumat.com, Ahad (25/10/2020).

Menurutnya, ekonomi syariah yang diterapkan dalam sistem ekonomi dan demokrasi kapitalis itu seperti ikan yang hidup di air yang penuh limbah beracun dan berbahaya. “Jangankan untuk berkembang baik, untuk bertahan saja sulit kecuali ada kompromi-kompromi yang akhirnya banyak terjadi penyimpangan dalam prakteknya,” ujarnya.

Ia menilai ekonomi syariah akan berfungsi secara optimal menjadi sumber pertumbuhan baru dan mempercepat pemulihan ekonomi bagi Indonesia, jika subsistem ekonomi yang lain juga dijalankan sesuai dengan syariah. “Jadi, ekonomi syariah bukan hanya lembaga keuangan tapi mengelola negara ini di bidang ekonomi harus sesuai dengan syariah,” tegasnya.

Jadi, menurutnya, ekonomi syariah akan benar-benar optimal jika diterapkan secara kaffah. “Ekonomi syariah kalau ingin optimal harus dilaksanakan secara kaffah meliputi semua aspek ekonomi bahkan juga aspek politik harus sesuai dengan Islam. Karena sistem ekonomi dan sistem politik merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dan menguatkan,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it/MU

Posting Komentar untuk "Menkeu Bilang Ekonomi Syariah Picu Pertumbuhan dan Pemulihan Ekonomi, Begini Tanggapan Pakar Ekonomi Syariah"