Perdana Menteri Belanda Dukung Para Guru Menampilkan Karikatur Satir di Kelas Sebagai Bentuk Kebebasan
Rotterdam, Visi Muslim- Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte menggelar konferensi pers pada hari Jumat, (6/11/2020). Ia mengatakan bahwa ancaman kepada seorang guru di kota Rotterdam saat menampilkan karikatur yang dianggap melecehkan agama Islam tidak boleh ditoleransi.
Rutte menggelar konferensi pers beberapa jam setelah polisi Rotterdam menangkap seorang perempuan berusia 18 tahun yang dicurigai memposting pesan di media sosial berisi "menghasut orang lain untuk melakukan kejahatan" yang akan ditujukan kepada sekolah dan guru.
"Fakta saat ini, guru sedang diancam karena mendiskusikan seputar kartun itu tidak masuk akal dan tidak boleh ditoleransi," kata Rutte.
Sebelumnya, media lokal pada hari Kamis juga melaporkan bahwa seorang guru lain menerima ancaman setelah ia menunjukkan kartun Nabi Muhammad Saw selama pelajaran di kelas tentang kebebasan berbicara di sebuah sekolah menengah di kota Den Bosch.
Anggota Parlemen Belanda juga bereaksi keras terhadap ancaman terhadap para guru tersebut, karena dianggap telah membatasi kebebasan berekspresi dan berbicara di negara kincir angin itu.
“Tindakan terkait kebebasan berbicara di sekolah-sekolah di Rotterdam dan Den Bosch telah menyebabkan keresahan dan bahkan ancaman,” tulis dua menteri pendidikan Belanda dalam sebuah surat kepada Parlemen untuk menyatakan kekecewaan mereka.
“Mengintimidasi dan mengancam guru tidak dapat ditoleransi dengan alasan apapun,” tulis para menteri, Arie Slob dan Ingrid van Engelshoven.
Diketahui, karikatur berjudul "Immortal" tersebut dicetak oleh majalah satir Charlie Hebdo pada 2015 lalu saat terjadi serangan terhadap kantor majalah itu di Prancis.
Dalam konferensi pers tersebut Rutte juga menekankan bahwa ia mendukung penampilan karikatur dan nilai-nilai kebebasan di Belanda, ia juga menambahkan bahwa tidak ada tempat yang lebih baik daripada pendidikan guna mentransfer nilai-nilai hukum negara Belanda kepada kaum muda dan pelajar agar mereka bangga terhadap nilai-nilai barat.
"Saya ingin menekankan di sini betapa pentingnya bagi kita semua untuk dapat mendiskusikan kebebasan berekspresi di ruang kelas kita," kata Rutte. "Kita tidak ingin kreativitas dan kemajuan kita berhenti. Tidak ada yang berhak untuk tidak tersinggung." Tambahnya.
Ia menekankan bahwa semua guru harus memiliki kebebasan untuk mengajar sesuai dengan keinginannya, dan oleh karena itu juga harus diperbolehkan menampilkan karikatur dalam pelajaran IPS. Dia menambahkan bahwa ancaman terhadap guru tidak boleh ditolerir oleh negara. [] Gesang
Posting Komentar untuk "Perdana Menteri Belanda Dukung Para Guru Menampilkan Karikatur Satir di Kelas Sebagai Bentuk Kebebasan"