Muslimah Digital Event: Risalah Akhir Tahun 2020 Bongkar Perselingkuhan Demokrasi dan Kapitalisme
Jakarta, Visi Muslim- “Selama ini demokrasi dianggap sebagai konsep yang paling ideal karena tidak akan terjadi penyesatan kekuasaan atau represif, tapi kalau kita lihat kenyataannya tidaklah demikian. Salah satu yang akan membunuh demokrasi itu adalah penguasa yang otoriter atau penguasa yang tadinya dia seolah-olah menjadi pejuang demokrasi tapi secara perlahan-lahan demi mempertahankan kekuasaannya terjadi tindakan otoriter, dan itu berarti membunuh demokrasi,” ujar Nanik Wijayanti, Host Digital Event Nasional yang dihadiri sedikitnya delapan puluh ribu peserta dari seluruh Indonesia, Sabtu (26/12/2020) bertema “Berkah dengan Khilafah”.
Hadir sebagai narasumber dalam forum digital itu, Ustazah Dedeh Wahidah Ahmad yang mengungkap bahwa mustahil demokrasi untuk diselamatkan, “Berubah-ubah sesuai dengan kepentingan masing-masing, tidak lahir dari pencipta manusia. Demokrasi berselingkuh dengan kapitalisme, untuk memimpin dalam demokrasi ini biayanya mahal. Dari mana mereka punya modal itu? Kalau tidak dari kantong sendiri, ada sponsor politik. Karenanya setelah menjadi pejabat, fokusnya adalah bagaimana mengembalikan dana itu, sebagai balas budi.” Hal ini dianggap Ustazah Dedeh berimplikasi kepada kebijakan yang diambil oleh penguasa berpihak kepada kepentingan pengusaha.
Juga diungkapnya terkait problem korupsi yang marak dalam sistem kapitalisme demokrasi, “Ini pengkhianatan terhadap rakyat dan terhadap demokrasi itu sendiri. Jadi jawabannya cuma satu, tidak bisa berharap pada demokrasi. Sistem ini sukses dalam membagi-bagi kekuasaan terhadap orang-orang yang menyokong kekuasaaan, tapi gagal memberi keadilan dan kesejahteraan terhadap rakyatnya,” ujarnya.
Sebagai Muslim, kata Ustazah Dedeh, Alquran menuntun bahwa kita haram mengambil aturan selain aturan Allah.[]
Posting Komentar untuk "Muslimah Digital Event: Risalah Akhir Tahun 2020 Bongkar Perselingkuhan Demokrasi dan Kapitalisme"