Ulama Lereng Semeru Menyikapi Bertubinya Bencana dan Upaya Pengadu Domba Umat Melalui Narasi Ekstrimisme-Radikalisme




Kabupaten Malang, Visi Muslim- Ahad 14 Pebruari 2021 di pagi yang indah dengan suasana sejuk di bawah naungan mendung lereng Gunung Semeru berkumpul para ulama se Malang Raya dalam agenda Multaqa Ulama Aswaja melalui media Zoom Metting dan Channel Youtube Hidup Berkah. Mereka berkumpul dalam rangka menyikapi  bertubinya bencana dan adanya upaya pengadu dombaan umat malalui narasi ekstrimisme-radikalisme yang kembali digaungkan.

Sebagaimana banyak diberitakan di media massa, bencana alam silih berganti. Gempa bumi terjadi di Sulawesi Barat, banjir bandang menenggelamkan wilayah di Kalimantan Selatan, banjir bandang juga menerjang kawasan Puncak Bogor Jawa Barat, tanah longsor mengubur sebagian tempat di Sumedang Jawa Barat, dll. Semua itu  lebih disebabkan karena "ugal-ugalannya" sistem yang digunakan dalam mengeksploitasi alam. Tidak  diperdulikan dampak negatif dan kepentingan masyarakat. 

Ditengah kondisi ini, Presiden  telah menerbitkan  (PERPRES) tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024, yang berisi pemberian kewenangan kepada "polisi" untuk melatih kewaspadaan terhadap terorisme dan ekstrimisme. Dampaknya, akan terjadi friksi yang semakin parah di tengah masyarakat. Artinya, keluarnya perpres tersebut merupakan bagian dari manajemen konflik, agar masyarakat tidak sempat mengkritisi kebijakan rezim yang tidak logis. Sehingga eksistensi rezim bisa tetap terjaga. 

Inilah hal-hal yang mendorong para ulama berkumpul untuk menasehatkan semua elemen baik dari kalangan penguasa-pemerintah maupun rakyat akan pentingnya penjelasan tentang dakwah Islam. Dakwah menuju kepada perubahan harus diserukan sebagai bentuk kecintaan kita, pada negeri kita dan bentuk tanggung jawab untuk menjaga keutuhan negeri Islam yang terbesar ini, Dan bukan hanya itu dakwah ini juga menunjukkan secara visual ihtimam-nya terhadap masalah umat Islam di negeri ini.

Hadir dalam multaqa ulama malang raya kali ini diantaranya beliau KH Rido’i Pengasuh PP Darussalam Bantur Kabupaten Malang, KH Muhammad Alwan mudir Pesantren Al Ulya Kota Malang, Kyai Suherman Pengasuh Pesantren Al Husna Griya Al Qur’an Al Ayyubi Lereng Semeru Dampit Kabupaten Malang, Ustadz Tamyis Saad Ketua Forum Komunikasi Ulama Aswaja Kota Malang, Gus Muhammad mudir Markas Al Maliki Gondanglegi dan Habib Abdul Qadir bin Muhammad. Hanya beliau berdua kemudian ijin karena ada udhur. Hadir juga Ustadz Abdullah Zaid Mubaligh Kota Malang dari MT Fikrul Islami, Gus Wiyono Mubaligh dari lereng Kelud.  



Acara dipandu secara apik oleh Ustadz Muhammad Chusnurrahman atau Gus Nur sebagai Rais al Multaqa. Kemudian dilanjutkan taushiyah berupa maqalah dari para ulama, habaib, kyai dan ustadz yang hadir dan di tutup dengan penyampaian sikap dan nasehat dari ulama kepada pemerintah di negeri ini diantaranya agar pemerintah meninggalkan kapitalisme, prinsip meneguk dan meraih keuntungan sebesar-besarnya menjadi dasar dari  sistem kapitalisme-demokrasi-liberal, yang menyebabkan pengelolaan sumber daya alam menjadi tidak sesuai dengan peruntukannya dan tidak adanya antisipasi yang melahirkan penderitaan dan kesengsaraan. 

Dinasehatkan pula agar penguasa menolak Demokrasi, Sistem Kufur, haram untuk mengambilnya, menerapkannya, menyebarluaskannya. Demokrasi telah melahirkan rezim sekuler radikal, pemimpin dan undang-undang zhalim yang tidak akan membawa kebaikan di dunia dan akhirat. Hendaknya pula rakyat negeri ini berhati-hati terhadap Komunisme, yang penuh kepalsuan dan kediktatoran, yang akan menambah kesengsaraan semakin dalam bagi negeri ini.



Para ulama juga menyampaikan bahwa Khilafah adalah ajaran Islam, ajaran ahlussunnah wal Jamaa’ah, para ulama muktabar sepakat akan wajibnya. Kriminalisasi, dan persekusi terhadap khilafah adalah kriminalisasi dan persekusi terhadap ajaran Islam, yang merupakan perbuatan terlaknat dunia dan akhirat, serta pelakunya mendapatkan adzab neraka yang menghinakan. Beliau-beliau juga menyeru kepada seluruh umat Islam khususnya para ulama untuk terus menerus berdakwah di jalan Allah, mengajak kepada kebaikan, demi tegaknya Syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan di bawah naungan Khilafah Rasyidah ‘alaa Minhajin Nubuwwah.



Acara diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Kyai Lukman Hakim Pengasuh Majelis Taklim Qolbun Salim Kota Malang. [] MSR


Posting Komentar untuk "Ulama Lereng Semeru Menyikapi Bertubinya Bencana dan Upaya Pengadu Domba Umat Melalui Narasi Ekstrimisme-Radikalisme"