Harga Pangan Menjulang, Kapan Menghilang?
Ilustrasi |
Oleh: Alfi Ummu Arifah (Guru dan Pegiat Literasi Islam)
Tak heran saat ramadhan menjelang. Harga pangan pun menjulang. Sudah hari ke delapan ramadhan harga tetap naik melayang. Masyarakat tak ambil pusing. Sebab fenomena ini memang sering berulang. Kasihan masyarakat yang menjadi korban akibat nasib yang malang.Harga pangan mulai dari sembako, daging, telur,minyak goreng mengalami kenaikan yang berarti (liputan6.com, 14/04/21).
Fenomena puluhan tahun ini terjadi sejak negeri ini merdeka. Ganti rezim dan orang tak pernah membuat sejahtera. Hingga kini masih menderita. Akibat sistem yang keliru dan tak selesaikan masalah.
Ya, masalah pangan. Masalah yang itu-itu saja. Puluhan tahun masyarakat tak merasakan hadirnya pemimpin mereka. Terutama saat ramadhan yang bahagia. Hal yang dirasakan justru kesulitan yang mendera. Masyarakat yang susah saat hari besar akhirnya terbiasa hidup dalam kesulitan. Menjadi beku hati dan pemikirannya. Tetap diam meskipun dalam keadaan yang terzalimi.
Sebenarnya bagaimanakah pengaturan yang benar?. Sebab masyarakat akan bahagia saat ramadhan karena harga komoditas dapur itu tetap normal. Tentu bukan datang dari sistem yang rusak. Pasti datang dari aturan Islam yang fitrah untuk semua manusia.
Pengaturan yang benar dalam masalah harga pangan ini sesungguhnya mudah. Tidak rumit dan berbelit. Dari sektor produksi seluruh lahan, peralatan, saintek yang dimiliki negara diberdayakan secara komprehensif. Metode dan teknik perbanyakan produksi pangan khususnya komoditas dapur digunakan secara massif.Tentu kebijakan tebtang lahan dan oenyediaan benih, pupuk, vitamin dan lain lainnya disediakan oleh negara.
Negara harus benar- benar hadir dalam bidang produksi ini. Sehingga masyarakat merasakan peran sentralnya itu. Peran yang hilang sejak negara ini merdeka.Sehingga saat ini masyarakat menjadi terbiasa hidup tanpa diayomi pemimpinnya.
Berbagai produksi ternak yang menghasilkan daging dan telur pun diupayakan. Harga pangan murah bukan lagi menjadi mimpi belaka.Bahkan sampai gratis. Itu mudah bagi negara yang menerapkan syariah.
Sentra konsumsi juga didata lengkap. Berapa jumlah kebutuhan mereka per individu.
Negara juga harus melarang kartel dan importir asing masuk mengurus itu semua.
Program pertanian semisal Food estate dan yang lainnya tak boleh diambil. Sebab itu hanya akan menguntungkan para kapital bidang pertanian. Sementara masyarakat dirugikan karena harus membayar mahal barang yang dibeli.Hukum penimbunan makanan yang diganjar tegas oleh negara mesti diterapkan.sadarannyadalah kepentingan masyarakat di atas yang lain.
Sisi transportasi dan infra struktur juga diperuntukkan untuk lalu lalang produk pertanian.Agar masyarakat lah yang menikmati hasilnya tanpa bayaran apa-apa (gratis). Fasilitas tol mesti gratis untuk masyarakat bukan menguntungkan para kapital.
Demikianlah jika semua ini terlaksana secara komprehensif dan kompatibel dengan sistem ekonomi Islam, pastilah kedaulatan pangan terwujud. Harga komoditas dapur pasti akan stabil. Kenaikan harganya tak akan terulang terus setiap kali memasuki bulan romadhon dan hari besar yang lainnya.Wallahu a'lam.
Posting Komentar untuk "Harga Pangan Menjulang, Kapan Menghilang?"