Kapitalisme Melahirkan Jiwa-jiwa yang Rakus Terhadap Dunia


 


Oleh : M Azzam Al Fatih (Penulis dan Kontributor Visi Muslim Media)


Allah SWT yang maha kaya telah menciptakan bumi dan seisinya. Tanahnya yang subur, tentu sangat cocok untuk lahan pertanian dan perkebunan yang menghasilkan berbagai macam hasil bumi. Ada yang berupa bahan makanan seperti padi, jagung, buah - buahan dan lainya. Lalu ada pula yang berupa bahan baku mentah seperti karet, kapas, dan lainya.

Selain itu bumi juga mengandung berbagai macam sumber daya alam seperti emas, perak, batubara yang melimpah serta bahan bakar lainya yang dijadikan kebutuhan pokok diera kemajuan.

Tidak cukup itu saja, Allah SWT yang maha kaya juga menciptakan lautan yang luasnya melebihi daratan. Misalnya di negeri berpenduduk muslim terbesar yang wilayahnya kira - kira 5.076.800 km² dari total wilayah keselurahan yakni 7.081.369 km². Tentu luas laut sedemikan menyimpan sumber kekayaan yang melimpah, salah satunya berbagai macam ikan. Hal ini dipertegas dengan maraknya pencurian ikan oleh kapal - kapal asing yang masuk diperairan negeri ini secara berulang kali.

Kekayaan yang melimpah tersebut seharusnya dapat mewujudkan kehidupan yang mensejahterakan dan membahagiakan manusia. kesehatan terjamin dengan kwalitas baik, mewujudkan pendidikan gratis yang berkualitas, dan segala hal kebaikan lainya.

Melihat kekayaan alam yang Allah SWT ciptakan seharusnya tidak ada lagi orang yang mati karena kelaparan. Pasien yang tidak terlayani , orang tidur dikolong jembatan, dan sebagainya, seperti yang terjadi saat ini.

Ironisnya, kesejahteraan hidup tidak terwujud, Yang ada hanyalah kesengsaraan dan ketidakadilan. Faktanya angka kemiskinan menunjukkan kenaikan yang signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data terkait kemiskinan di Indonesia, berdasarkan Survei Ekonomi Nasional September 2020.

Menurut data tersebut, presentase penduduk miskin pada September 2020 naik menjadi 10,19 persen, meningkat 0,41 persen pada Maret 2020 dan meningkat 0,97 persen pada September 2019. ( Kompas 15 February 2021)

Fakta kemiskinan ini juga dapat di tunjukkan semakin meningkatnya tuna wisma yang hidup di pinggiran toko, kolong jembatan, dan pinggiran jalan. Fakta lain terlihat berita disurat - surat kabar, misalnya bunuh diri karena ekonomi, meninggal karena tidak dapat dilayani rumah sakit, terbentur BPJS atau biaya, dan meningkatnya angka pengangguran. hal ini tentu menjadi pertanyaan besar, sebab kekayaan yang melimpah ruah namun kesejahteraan dan keadilan tidak terwujud.

Jika diurai permasalahan demi permasalahan, maka penyebab utamanya tidak lain  dalam menentukan sistem untuk menjalankan roda pemerintahan. Yakni diterapkannya sistem Kapitalisme, sistem buatan manusia yang dirancang kaum imperialis untuk menjajah negeri muslim. Sistem yang menganut aqidah sekulerisme, yakni memisahkan agama dari kehidupan. Urusan agama hanya mengatur urusan dengan pencipta, sedang untuk aturan kehidupan memakai aturan manusia.

Sekulerisme yang telah ditanamkan sejak kecil membuatnya berfikir bagaimana memperoleh materi untuk kehidupan. Maka maklum,  jika di era Kapitalisme  materi menjadi tuhan. Artinya kehidupannya hanya mengumpulkan harta tanpa memikirkan halal dan haram, sebab asasnya manfaat. Wajar pula, jika di era kapitalisme, korupsi, suap, penipuan, dan seabrek kejahatan terus meningkat,  Karena buah dari penerapan aturan buatan manusia demi materi.

Dalam sistem Kapitalisme,  Perekonomian negara ditentukan oleh Swasta, sedang negara hanya berperan sebagai wasit yang bertugas memberi keadilan bagi para pengusaha dalam memegang kendali perekonomian. Semakin banyak perusahaan yang memegang kendali, negara semakin senang, karena pendapatan otomatis naik, Yakni dari penghasilan pajak. Hal ini diperjelas dari kebijkan presiden Republik Indonesia. Dimana bapak presiden  merasa bahagia dengan bertambahnya perusahaan yang akan masuk ke negeri Indonesia, kurang lebih ada 17 perusahaan baru.https://www.beritasatu.com/ekonomi/650633/7-perusahaan-asing-akan-relokasi-ke-indonesia

Adapun perusahaan yang lama masih memegang tetap memegang kendali bahkan tetap dipertahankan. Di antaranya ada tujuh perusahaan yang memastikan relokasi ke Indonesia, adalah 

1. PT Meiloon Technology Indonesia

Relokasi pabrik dari Suzhou, Tiongkok. Pabrik di Taiwan dan Tiongkok merupakan pusat produksi untuk pasar global.

2. PT Sagami Indonesia

Relokasi pabrik dari Shenzen, Tiongkok karena biaya pabrik dan tenaga kerja di indonesia lebih kompetitif dari Tiongkok

3. PT CDS Asia (Alpan)

Relokasi pabrik dari Xiamen, Tiongkok karena tarif impor produknya dari Indonesia ke Amerika 0% dibanding tarif 25% dari Tiongkok ke Amerika.

4. PT Kenda Rubber Indonesia

Relokasi pabrik dari Shenzen, Tiongkok karena peningkatan permintaan pasar di Indonesia.

5. Denso, PT Denso Indonesia

Relokasi pabrik dari Jepang karena memandang Indonesia sebagai lokasi terbaik setelah melakukan riset ke berbagai negara di kawasan ASEAN

6. PT Panasonic Manufacturing Indonesia 

Relokasi dari Tiongkok karena ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar basis ekspor bagi beberapa kategori produk home appliances

7. PT LG Electronics Indonesia

Relokasi dari Korea Selatan dan berencana menjadikan Indonesia sebagai regional hub baru yang menjangkau pasar Asia dan Australia.

Selain perusahaan tersebut masih terdapat perusahaan terbesar milik Amerika serikat yang telah  bercokol selama puluhan tahun.

PT Freeport misalnya, perusahaan tambang milik Amerika ini telah bercokol di bumi Papua sejak tahun 1967.  Asal muasal bercokolnya perusahaan  dimulai dari pertanggung jawaban presiden Soekarno ditolak oleh MPRS, Soeharto kemudian ditunjuk menjadi pejabat presiden. Salah satu langkah pertama yang dilakukannya yang berdampak besar kepada ekonomi negara  adalah pemberian kontrak karya pada 7 April 1967 kepada Freeport selama 30 tahun, terhitung sejak masa operasional Freeport pada 1973. Pada tahun 1991 atau tiga tahun setelah mulainya eksploitasi Grasberg, PT.Freeport Indonesia kembali menjalin kontrak karya II dengan pemerintah yang berlaku selama 30 tahun pada 2021 dan adanya kemungkinan perpanjangan selama 2 x 10 tahun hingga 2041.

Selain perusahaan asing yang menguasai sumber kekayaan alam, juga masih  terdapat perusahaan swasta milik lokal pribumi. Terutama di Kalimantan, daerah yang dianggap surga dunia kaum Kapitalis.  sebab daerah tersebut masih menyimpan sumber daya alam yang melimpah, baik kesuburan tanah maupun barang tambang. Secara mengejutkan bahwasanya Kalimantan hampir rata dikuasai oleh individu swasta. Pengusaha lokal yang saat ini mendominasi wilayah tersebut adalah jejaring pengusaha haji. Ada 3 haji yang sangat dominan sampai saat ini, yakni haji Zaini Mahdi (haji Ijay) haji Moh Hatta alias haji ciut, haji Andi Syamsudin Arsyad alias haji isyam. Yang ketiganya menguasai dua wilayah yakni Banua alam dan tanah bumbu. Haji Ijay dan haji ciut yang merupakan kakak beradik menguasai hulu hilir, Tabalong,

Sedangkan haji isyam merajai Banjar baru dan kota baru.

Selain dari ketiganya masih terdapat konglomerat raja tambang dan batu bara. Yakni PT Adaro Energy Tbk,  saat ini tercatat menjadi perusahaan tambang batu bara terbesar yang beroperasi di Indonesia. Tambang terbesarnya berada di Kabupaten Tabalong, Kalsel.

Dikutip dari Kontan, Andaro jadi salah satu pemegang Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan Batubara (PKP2B) generasi pertama itu menjalankan operasi pertambangan batu bara di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, dengan luas konsesi mencapai 31.380 hektare. Sepanjang tahun 2019, produksi batu bara Adaro mencapai 58,03 juta ton

PT. Arutmin Indonesia merupakan raksasa tambang batu bara yang terafiliasi dengan Grup Bakrie. Dikutip dari laman resmi perusahaan, produksi tahunan Arutmin mencapai 40 juta ton.

Perusahaan ini mulai melakukan eksplorasi batu bara di Pulau Borneo sejak memperoleh izin PKP2B dengan pemerintah Orde Baru pada tahun 1981. Sementara produksi komersialnya baru dimulai pada tahun 1990.

Lokasi tambang besarnya ada di Senakin yang berada 350 kilometer dari Banjarmasin. Lokasi lainnya tersebar di Satui, Batulicin, Asamasam, dan Kintap. Perusahaan juga memiliki pelabuhan untuk mengapalkan batu bara melalui North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT).

Jhonlin Group lewat PT Jhonlin Baratama jadi raksasa perusahaan batu bara berikutnya yang menguasai banyak izin tambang di Kalimantan Selatan. Perusahaan ini milik Andi Syamsuddin Arsyad, seorang pengusaha kaya raya asal Bone, Sulawesi Selatan.

Di Kalsel, namanya lebih dikenal dengan panggilan Haji Isam. Selain batu bara, perusahaannya merambah ke berbagai sektor lewat anak perusahaan antara lain PT Jhonlin Marine and Shipping, PT Jhonlin Agro Mandiri, dan PT Jhonlin Air Transport.

PT. Bangun Banua Persada Kalimantan adalah salah satu anak perusahaan PT Bangun Banua Kalimantan Selatan. Berbeda dengan perusahaan tambang pada umumnya, saham perusahaan ini sebagian besar dimiliki oleh pemerintah daerah.

Dilihat dari Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM, sebanyak 33 persen saham perusahaan dimiliki Pemprov Kalsel lewat PD Bangun Banua, sementara 31 persen saham dikuasai PT Hasnur Jaya Utama yang dimiliki pengusaha lokal Haji Abdussamad.

PT. Hasnur Group, Salah satu pengusaha lokal Kalimantan Selatan yang cukup sukses di bidang usaha batu bara adalah Haji Abdussamad Sulaiman. Ia adalah pemilik dari Hasnur Group yang salah satu lini bisnis utamanya adalah batu bara.

Dikutip dari laman resmi perusahaan, usaha pertambangan batu bara Hasnur Group saat ini ditangani oleh dua anak perusahaan batu bara yaitu PT Energi Batubara Lestari yang mempunyai cadangan sebesar 80 juta MT, dan PT Bhumi Rantau Energi mempunyai cadangan sebesar 200 juta MT yang berlokasi di Rantau, Kabupaten Tapin, Kalsel.

Melihat banyaknya perusahaan swasta baik asing maupun lokal pribumi menunjukkan bahwa negeri ini sedang menjadi penguasaan perorangan atas nama perusahaan.  Mereka yang bermodal banyak akan menguasai lebih banyak. Dan berondong - bondong bagaikan semut merumuni gula atau madu. Itulah konglomerat yang tidak pernah merasa puas. Dan semakin menunjukkan kerakusannya.

Demikianlah Kapitalisme menjalankan roda sistemnya, bahkan semua orang bisa menguasainya asalkan memiliki modal dan kuat dalam segala hal. Negara dalam sistem ini hanya sebagai regulator saja dengan memberi ruang swasta untuk menguasainya demi menghasilkan APBN Negara lewat pajak yang menjadi pemasukan APBN. Tentu saja,  dalam hal ini rakyatlah yang menjadi bulan - bulanan kedzaliman. Demikianlah sistem ekonomi Kapitalisme hanya menjadikan Konglomerat semakin kaya dan rakyat kecil semakin sengsara. 

Jelaslah, bahwa Kapitalisme telah melahirkan jiwa - jiwa  rakus terhadap dunia. Mereka yang merasa kuat akan terus mengumpulkan harta kekayaan tanpa memikirkan halal haram dan saudara lainya. yang terpenting adalah keuntungan demi kepuasan hawa nafsunya. Sedangkan yang lemah akan menjadi jongos dan budak para kaum Kapitalis, demi mendapatkan secuil rezeki segudang keringat. Artinya kaum yang kuat akan terus mencengkeram dan memeras kaum lemah.

Dengan demikian, Kapitalisme tidak pantas dan tak layak untuk memimpin peradaban dunia. Karena telah menimbulkan berbagai keburukan dan Kerusakan terhadap dunia. Serta bukan yang Allah SWT kehendaki, yakni Sumber daya alam yang disediakan untuk seluruh makhluk hidup, terutama manusia agar dirinya terjaga dari ketaatannya.

Hanya sistem islamlah yang dapat mewujudkan kehidupan baik dan memberi jaminan kesejahteraan dan keadilan. Tidak merasa paling kuasa dan serakah menguasai kekayaan alam. Bahkan memberi kemanfaatan terhadap seluruh makhluk hidup.

Semua terwujud karena penerapan syariat Islam secara kaffah. Dari urusan pribadi hingga urusan pemerintahan, dari bangun tidur hingga tidur lagi. semua diatur dengan syariat Islam yang berasal dari sang Kholiq, Allah SWT.

Terlebihnya, sistem Islam dapat menjaga aqidah, ibadah, akhlaq setiap Muslim. Serta Ketotalitasan taqwa kepada Allah SWT. Kepekaan terhadap Kesulitan hidup saudara lainya dan menjadi bagian yang memberikn solusi.

Olehkarena itu, wajiblah seorang muslim untuk kembali menegakkan sistem Islam agar dapat memberikan solusi terbaik bagi seluruh manusia, bahkan seluruh makhluk hidup. Demi mewujudkan kehidupan yang mensejahterakan dan menentramkan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذْ قَا لَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ جَا عِلٌ فِى الْاَ رْضِ خَلِيْفَةً  ۗ قَا لُوْۤا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ  ۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ  ۗ قَا لَ اِنِّيْۤ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُ.

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.""

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)

Semoga sistem Islam yang Allah SWT janjikan segera tegak, agar kekayaan alam ini dapat dinikmati seluruh manusia dengan tidak menimbulkan kerusakan alam dan dapat menjadi wasilah ketaatan total kepada sang Kholiq, Allah SWT.


Wallahua'lam bishowwab.



Sumber Referensi:


1. fiqh ekonomi madzab Hamfara ( Ustd Dwi Condro)

2. Media online, CNN, Kumparan, dll.

3. Kitab Daulah Islamiyyah

4. Peradaban emas  Daulah khilafah ( KH Hafidz Abdurahman)

5. Film dokumenter Sang Oligarki kalsel.

Posting Komentar untuk "Kapitalisme Melahirkan Jiwa-jiwa yang Rakus Terhadap Dunia"