Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ternyata Beginilah Cara Khilafah Mengurus Ibadah Haji




Oleh: Abu Mush'ab Al Fatih Bala (Penulis Nasional dan Pemerhati Politik Asal NTT)


Pembatalan keberangkatan jama'ah haji Indonesia untuk tahun 2021 menimbulkan polemik yang luar biasa di tengah masyarakat. Hasilnya audit dana haji menjadi wacana yang viral yang menuntut adanya transparansi dari penguasa tentang batalnya pemberangkatan jama'ah haji.

Transparansi dana haji memang harus dilakukan agar semua pihak menjadi puas. Agar dugaan-dugaan penyalahgunaan dana bisa ditepis. Walau pun dari pihak penguasa mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara dana haji dengan pembatalan tersebut, audit tetap harus dilakukan demi menghilangkan prasangka buruk.

Jika dana itu dipakai dengan benar, kredibilitas penguasa akan naik. Jika disalahgunakan, maka pihak yang bersalah harus dibawa ke ranah hukum. Itu baru namanya adil, jujur dan kredibel.

Pengelolaan ibadah haji tidak hanya mengenai dana tetapi juga mengenai administrasi, manasik haji dan lain-lain. Dalam Islam (Sistem Khilafah), pembatalan ibadah haji bisa dicegah. Sebab Khilafah menyatukan kaum Muslimin dalam satu kepemimpinan. Tanpa sekat negara bangsa (nation state).

53 negara yang disatukan oleh Khilafah tidak mengenal visa sehingga Umat Islam mampu berhaji tanpa kendala berarti. Dana haji juga boleh ditetapkan oleh Kekhilafahan tergantung dari jarak jauh dekatnya tempat tinggal yang berhaji ke tanah suci.

Dana haji yang dipungut hanya digunakan untuk kepentingan ibadah haji saja. Tidak disimpan dalam perbankan ribawi sehingga dana haji tidak dicemari riba. Penguasa yang menyelenggarakan haji pun diridhoi Allah SWT karena tidak menyalahgunakan dana umat.

Dana haji tidak boleh dipakai untuk kepentingan bisnis apalagi diinvestasikan untuk pembangunan infrastruktur. Karena bukan posnya. 

Infrastruktur dalam Islam punya dana tersendiri yang bisa diambil dari pengelolaan SDA. SDA yang melimpah ruah di 53 negeri Umat Islam sudah lebih dari cukup untuk membangun infrastruktur.

Indonesia saja memiliki 300an daerah tambang. Salahsatunya adalah dikuasai perusahaan kapitalis Freeport mc Moran. Perusahaan yang menjadi kaya karena mengeruk SDA di Timika Tembagapura selama 56 tahun (sejak 1966 hingga sekarang dan kontraknya diperpanjang hingga 2040).

Freeport masuk 3 besar perusahaan multinasional terkaya di Amerika. Sekitar 102 kg emas (belum termasuk logam lainnya) ditambang perhari. Keuntungan tambang diangkut ke AS dan hanya meninggalkan pajak royalti 1% untuk Indonesia. Itu baru hasil dari satu daerah tambang di Indonesia. Bagaimana dengan ribuan daerah tambang yang tersebar di 53 negeri Kaum Muslimin.

Keuntungannya bisa untuk infrastruktur, kesehatan, pendidikan gratis dan bisa juga untuk haji jika ada ijtihad dari Khalifah tentang hal ini.

Khilafah bisa juga memperluas wilayah Makkah (Masjidil Haram) dan Madinah (Masjidil Nabawi) sehingga kuota jama'ah haji bisa diperbesar. Khilafah juga akan mempercanggih transportasi untuk ibadah haji. Seperti dulu Kekhilafahan Turki Ustmani membangun jalur kereta api modern yang menghungkan jama'ah haji dari berbagai tempat di wilayah Khilafah menuju ke pusat ibadah haji di Al Haramain Hijaz.

Khilafah akan mempekerjakan petugas pembimbing ibadah haji yang banyak dan memadai sehingga Jama'ah haji bisa melaksanakan ibadah hajinya hingga tuntas.

Jika ada serangan wabah, Khilafah bisa menempuh beberapa cara seperti dulu Khilafah berhasil melawan wabah. Misalnya dengan melakukan lock down (karantina mandiri). Khalifah Umar bin Khattab ra berhasil melakukan ini pada penduduk Amwas Suriah Provinsi Syam.

Ini berhasil menjauhkan umat Islam dari bahaya wabah menular. Jika wabah sudah terlanjur, Khilafah melakukan tracking dan treating (pelacakan dan perawatan). Seperti Khilafah Ustmani yang berhasil memadamkan virus small pox dengan menggunakan vaksinasi dan perawatan yang sakit.

Ini berhasil menyelamatkan wilayah Islam, Inggris dan dunia kala itu. Ketika konsep Islam diterima dan diterapkan secara totalitas (Kaffah) dalam bingkai Khilafah, ibadah haji bisa diselenggarakan dengan aman dan nyaman tanpa gangguan virus.

Inilah cara-cara Khilafah dalam mengurusi ibadah haji. Segala problematika yang menimpa Umat Islam dan dunia saat ini karena masih dipakainya sistem sekuler. Sistem yang menjauhkan manusia dari peran Islam.

Sudah saatnya sistem buruk itu dicampakkan. Mari bersama Umat menegakkan Sistem Islam yang akan menaungi dunia ini dengan keadilan dan kesejahteraan. []

Bumi Allah SWT, 26 Syawal 1442 H / 8 Juni 2021


#DenganPenaMembelahDunia

#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan 

Posting Komentar untuk "Ternyata Beginilah Cara Khilafah Mengurus Ibadah Haji"

close