Ini Alasan Haris Azhar Belum Berniat Minta Maaf ke Menko Luhut, kok Langsung ke Polisi

Jakarta, Visi Muslim- Kuasa hukum Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti, Nurkholis Hidayat, menyesalkan pelaporan yang dilayangkan Luhut Binsar Pandjaitan.

Ia lantas menjelaskan alasan Haris Azhar belum berniat meminta maaf kepada Menko Bidang Kemaritiman dan Ivestasi itu.

Alasannya, Luhut sama sekali belum memberikan klarifikasi, jawaban, dan data-data serta hasil kajian pembanding yang diminta Haris Azhar.

“LBP hanya melayangkan somasi sebanyak tiga kali, kemudian melaporan ke kepolisian,” ujarnya dikutip PojokSatu.id dari Antara, dalam konferensi pers, Rabu (22/9).

Sementara, ingat Direktur LBH Jakarta ini, Luhut tidak lain adalah pejabat negara.

Sebagai penjabat negara, Luhut semestinya menjawab kritikan masyarakat dengan klarifikasi, data dan kajian pembanding, serta dialog.

“Bukan dengan kriminalisasi terhadap aktivis,” tegasnya.

Karena itu, ia sangat menyesalkan langkah hukum yang dilakukan Luhut terhadap kliennya.

“Upaya hukum baik perdata atau pidana bagi kami itu judicial harassment (pelecehan terhadap hukum),” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, kuasa hukum Fatia Maulidiyanti, Asnifati menyebut, pernyataan kliennya itu ditujukan kepada Luhut sebagai pejabat publik, bukan pribadi.

Sebaliknya, Asnifati menyatakan bahwa publik semestinya berterimakasih kepad Fatia dan Haris Azhar karena menyuarakan kepentingan publik.

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Asnfinawati menyebut, dalam hal ini, publik juga memmiliki kepentingan.

Yakni untuk mengawasi para pejabat agar tidak terjebak konflik kepentingan dan menjalankan tugasnya sesuai ketentuan.

“Seharusnya yang mengawasi pemerintah itu masyarakat. Ini terbalik, pemerintah mengawasi rakyat, bahkan mengkriminalisasi rakyat,” tegasnya.

Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa pemerintah semakin otoriter kepada rakyatnya.

“Itu ciri-ciri pemerintah otoriter, karena pemerintah mengawasi rakyat,” pungkas Asfinawati. (pojoksatu)

Berbagi :