KH. Rokhmat S. Labib: Di Dalam Islam Tidak Ada Kebebasan Beragama
Jakarta, Visi Muslim- Membahas ayat ‘Lakum dinukum wa liya din’, yang oleh sebagian orang dianggap membenarkan kebebasan beragama dan membenarkan semua agama, Cendekiawan Muslim KH Rokhmat S. Labib mengatakan di dalam Islam tidak ada kebebasan beragama.
“Bahwa perkara agama ini bukan merupakan perkara manusia boleh memilih, jadi dikenal dalam Islam itu apa yang disebut sebagai kebebasan akidah, kebebasan beragama” ujarnya dalam acara Live Tafsir Al-Wa’ie: Ayat ‘Lakum Dinukum wa Liya Din’, Membenarkan Semua Agama? Rabu (22/9/2021) di kanal YouTube Khilafah Channel Reborn.
Menurut Ustaz Labib, begitu sapaan akrabnya, untuk membahas ayat ini, tentu tidak boleh diambil satu ayat begitu saja lalu dipahami dengan akal pikirannya sendiri. Apalagi dalam pikirannya itu ada satu ide yang salah yaitu menganggap semua agama benar. Dan kemudian ayat ini digunakan untuk melegitimasi pemikirannya tersebut.
Ustaz Labib menyebut, ayat surah al-Kafirun ini tidak berdiri sendiri tapi terkait dengan ayat-ayat sebelumnya, dan akan lebih paham lagi kalau mengetahui sebab turunnya ayat ini. Ia mencontohkan, di awal surah al-Kafirun, Nabi SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk memanggil orang-orang kafir dengan sebutan kafir. Bahkan diceritakan ketika Nabi SAW menuju Ka’bah dan di sana sudah banyak tokoh-tokoh kaum kafir Quraisy, maka Nabi lalu membacakan surah al-Kafirun ini, sehingga para tokoh kafir Quraisy marah.
“Memang, kata kafir ini dalam beberapa tafsir merupakan sebuah celaan,” ungkap Ustaz Labib.
Terakhir, Ustaz Labib menjelaskan, dalam perkara agama memang suatu yang mukhayyar, yaitu sesuatu yang manusia bisa memilih untuk beragama atau tidak. Akan tetapi ketika manusia mengambil pilihan beragama, maka sudah tidak ada pilihan selain Islam, sebab Allah sudah menurunkan agama Islam, meridhai agama Islam dan juga memberikan ancaman bagi orang yang mengambil agama selain Islam.[] Agung Sumartono
Posting Komentar untuk "KH. Rokhmat S. Labib: Di Dalam Islam Tidak Ada Kebebasan Beragama"