Gempa Guncang Laut Flores, Pertanda Kiamat Kian Dekat?

Jakarta, Visi Muslim- Pagi tadi, gempa berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Getarannya sampai ke Sulawesi Selatan (Sulsel).

Bahkan, guncangannya itu sempat menimbulkan kepanikan karena berpotensi terjadinya tsunami. Beruntung, itu tidak terjadi dan BMKG menyatakan peringatan itu telah berakhir.

Di balik itu, rupanya Sang Pencipta alam semesta, Allah SWT tengah mempersiapkan bencana besar berupa kiamat untuk mengakhiri peradaban umat manusia saat ini.

Penceramah Ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya menyampaikan, gempa yang sudah sering terjadi ini merupakan satu dari sekian banyak tanda kiamat sudah dekat.

“Tanda yang pertama itu tidak tampak. (Contohnya) ilmu dicabut. Mana ilmu yang dicabut dan mana yang kekal,” katanya dikutip Fajar.co.id dari kanal YouTube Tetesan Ilmu.

Untuk tanda kiamat yang kedua, adalah terjadinya sebuah bencana yang terlihat di depan mata. Seperti gempa yang merusak sejumlah bangunan dan menelan korban jiwa.

“Itu terjadi belakangan ini lebih banyak lagi, sinyal bertanda bahwa Allah akan mengakhiri dunia ini,” jelas Abdul Somad.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pasca gempa bumi tektonik dengan kekuatan 7,4 magnitudo di wilayah laut Flores terjadi 15 kali gempa susulan.

“Hingga Selasa, 14 Desember 2021 pukul 11.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa bumi susulan (after shock) dengan maksimum M=5,6,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Selasa (14/12/2021).

Hasil analisis BMKG dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip),” jelas Rita.

Rita juga menegaskan peringatan dini tsunami telah dicabut.

“Hasil monitoring Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur,” jelas Rita.

Kendati demikian, pihaknya meminta warga tetap waspada, karena gempa susulan kemungkinan bisa terjadi. [Fajar]

Berbagi :