Islam Mengatasi Pergaulan Bebas
Oleh: Neni Nurlelasari (Sahabat Visi Muslim Media)
Akhir-akhir ini sedang viral kasus bunuh diri seorang mahasiswi. Di kutip dari tempo.co, 4/12/2021, NW tewas di dekat makam ayahnya di Mojokerto pada 2 Desember 2021. Perempuan 23 tahun itu di duga bunuh diri dengan cara menenggak racun di dekat makam tersebut. Salah satu kolom di Twitter menyebutkan bahwa NW bunuh diri karena depresi diperkosa hingga hamil oleh pacarnya berinisial R.
Di kutip dari media lainnya, meninggalnya NW diduga akibat depresi, karena sang kekasih memaksanya melakukan aborsi sebanyak dua kali selama berpacaran (liputan 6.com, 7/12/2021).
Sungguh miris, akibat pergaulan bebas akhirnya bunuh diri, depresi, karena paksaan aborsi. Saat ini, pergaulan bebas sudah menjadi hal biasa, bukan hanya di kalangan mahasiswa saja, tapi juga SMA, SMP, bahkan anak SD pun sudah begitu akrab dengan kata "pacaran." Seolah hal itu menjadi sesuatu yang wajar untuk mengisi hari-hari mereka. Malahan anak yang tidak mau pacaran dicap seolah tidak gaul, sungguh cara berpikir yang salah. Seyogyanya bagi para pelajar, kegiatan belajar adalah prioritas yang wajib dilakukan, menuntut ilmu untuk bekal kehidupan di masa depan.
Kapitalisme Melestarikan Pergaulan Bebas
Pandangan yang bergeser di masyarakat terhadap pergaulan bebas, yang tadinya tabu menjadi hal wajar merupakan akibat dari pengaturan sistem kehidupan saat ini. Faham liberal buah dari sekularisme, mengusung kebebasan tanpa batas. Demi sebuah Hak Asasi Manusia, aturan agama disingkirkan dari kehidupan. Agama hanya sebatas ritual ibadah, tidak untuk mengatur kehidupan. Menjadikan manusia merasa bebas melakukan apapun yang disukainya. Inilah ciri sekularisme yang berasal dari dunia barat, sehingga adab pergaulan pun berkiblat ke dunia barat.
Sekularisme sebagai basis pemikiran ideologi kapitalisme yang sudah mengakar di negeri kita saat ini, telah menuntun manusia pada kehidupan demi mencapai materi. Sehingga manusia berlomba mencari sebanyak-banyaknya materi, akhirnya para ibu pun melupakan tugasnya sebagai madrasah pertama dan utama untuk anak-anaknya. Sementara para ayah merasa cukup dengan tugasnya mencari nafkah dan menyerahkan tugas pendidikan anak hanya pada lembaga pendidikan. Sehingga anak-anak pun tumbuh dengan pendidikan agama yang tidak memadai. Sementara media sosial begitu mudah diakses siapapun tanpa memandang usia dan pergaulan dalam kehidupan mereka akhirnya pergaulan pun semakin bebas tanpa batas.
Solusi Pergaulan Dalam Islam
Islam sebagai agama yang sempurna, telah memberikan tuntunan dalam bergaul dan berinteraksi antara laki-laki dan perempuan. Mulai dari pendidikan dalam keluarga, semenjak anak masih usia kecil, hingga batasan-batasan yang menjadi norma dalam pergaulan. Islam pun memandang, bahwa aktivitas pergaulan bebas akan berdampak kerugian yang sangat besar bagi manusia. Sehingga sistem sanksi pun ada dalam Islam, agar pergaulan bebas tidak menjadi penyakit menular dalam pemikiran manusia.
Pendidikan dan pandangan pergaulan dalam Islam, di antaranya :
1. Semenjak usia anak 7 tahun, sudah harus dipisahkan tempat tidurnya dengan orang tuanya, dan dipisahkan dari saudara laki-laki/ saudara perempuannya. Karena pada usia 7 tahun adalah usia akhir masa kanak-kanak, dia sudah belajar membedakan antara laki-laki dan perempuan.
2. Untuk seorang wanita, demi menjaga kehormatan dan kemuliaannya, serta tidak diganggu, Islam telah mewajibkan baginya untuk menutup aurat.
Allah Swt. berfirman dalam Alquran :
Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka," yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampunan Maha Penyayang (QS. Al-ahzab ayat 59).
3. Dan bagi laki-laki, Islam telah mengatur perihal menjaga penglihatannya. Karena pandangan kaum laki-laki tanba batasan agama, akan berlanjut kepada nafsu syahwat.
Allah Swt. berfirman :
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat. (QS. An-nur ayat 30-31).
4. Islam telah melarang melakukan pergaulan bebas. Larangan Allah Swt. kepada manusia terdapat dalam QS. Al-isra ayat 32. Allah memerintahkan agar manusia tidak mendekati zina. Bahkan untuk mencegah terjadinya zina, Islam telah menerapkan sanksi agar dapat memberikan efek jera bagi yang melanggarnya. Sanksi bagi pezina yang belum menikah adalah 100 cambukan, dan bagi yang sudah menikah adalah dirajam hingga meninggal. Tentu hal ini akan membuat orang lain takut berbuat zina. Sehingga perilaku zina tidak berkembang lagi di tengah-tengah masyarakat.
Demikianlah Islam dengan sistrm aturannya yang lengkap, bukan hanya mencegah pergaulan bebas tetapi juga dapat menghapus setiap problematika manusia yang berakar dari pergaulan bebas. Akan tetapi aturan Islam tidak bisa diterapkan dengan sempurna, jika masih saja berharap dengan sistem saat ini. Karena peran negaralah sebagai pemegang kunci utama untuk mengatasi permasalahan ini. Wallahu a'lam bish showab.
Posting Komentar untuk "Islam Mengatasi Pergaulan Bebas "