Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masjid Az-Zikra Sentul, Lokasi Reuni 212 yang Dulu Bernama Masjid Muammar Qaddafy



Jakarta, Visi Muslim- Masjid Az-Zikra Sentul, Kabupaten Bogor menjadi lokasi Reuni 212 karena kawasan Monas dan Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat tidak mendapat izin dari pihak kepolisian. Ternyata Masjid Az-Zikra dulunya bernama Masjid Muammar Qaddafy.

Dikutip dari laman khazanahmasjid.com, Selasa (30/11/2021), dinamakan mantan Presiden Libya lantaran keseluruhan biaya pembangunan masjid ditanggung World Islamic Call Society (WICS) organisasi dakwah Islam dunia yang berpusat di Tripoli, Libya. Kemudian, pada 2011 akhirnya menjadi Masjid Az-Zikra.

Masjid Az-Zikra yang berlokasi di Perumahan Muslim Bukit Azzikra Sentul, Cimpambuan, Babakan Madang, Sentul Selatan dibangun dengan anggaran pembangunan tahap pertama Rp36,9 miliar dan tahap kedua Rp23 miliar untuk membangun taman, area parkir, serta pesantren. Pembangunan tahap pertama selesai pada Februari 2009 dibangun di atas lahan seluas 12.600 meter persegi terdiri dari bangunan masjid, convention hall dilengkapi menara setinggi 57 meter dengan lift dan air mancur. Masjid berlantai tiga ini mampu menampung 22 ribu jamaah.

Tiga bangunan utama terdiri dari bangunan terbesar di tengah dan sepasang bangunan serambi yang mengapit bangunan utama. Peruntukan bangunan utama selain untuk salat dan zikir bersama juga ada bagian untuk kantor sekretariat rumah tangga masjid, fasilitas pemuliaan jenazah, dan perpustakaan.

Arsitektur masjid ini memadukan karakter universal arsitektur islam dengan ciri arsitektur lokal tropis. Elemen karakter universal arsitektur Islam ditandai dengan adanya kubah, portal, lengkung, minaret, ornamen bintang delapan dan kaligrafi. Sementara, karakter atap tajuk piramida, emperan besar, empat tiang penyangga keliling menjadi ciri lokal kehadiran arsitektur tropis.

Terdapat beberapa makna simbolis Islam yang terdapat pada bangunan masjid antara lain 7 lapis lantainya yang merujuk kepada 7 sunah harian utama yang dijalankan para pecinta zikir. Tujuh lapis lantai ini juga sekaligus cerminan maqom, tingkat kedekatan seorang hamba terhadap sang khalik.

Masjid ini juga didominasi warna putih. Perlambang jiwa yang bersih. Tampilan kesederhanaan pendiri masjid almarhum Ustaz Arifin Ilham yang selalu berpakaian putih-putih. Tampilan warna lain muncul secara wajar alamiah seperti merah karena elemen genteng terakota dan hitam pada elemen batu alam.

Di teras luas bagian utara masjid terdapat 2 payung besar yang dapat dibuka dan ditutup dengan sistem mekanis. Disebutnya payung Nabawi karena merupakan replika payung sejenis yang ada di Masjid Nabawi. Saat ini baru 2 buah nantinya akan ada 6 buah merujuk pada jumlah rukun iman.

Sesuai namanya, Masjid Az-Zikra identik dengan kegiatan zikir. Kegiatan ini sudah menjadi rutinitas santri dan jamaah masjid. Setiap hari selalu ada kajian sekaligus zikir bersama digelar untuk umum.[sindonews]



Posting Komentar untuk "Masjid Az-Zikra Sentul, Lokasi Reuni 212 yang Dulu Bernama Masjid Muammar Qaddafy"

close