Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

HIV/AIDS Tumbuh Subur Dalam Sistem Sekuler

HIV Aids

Oleh : Zakiah Ummu Faaza 

Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat jumlah kenaikan kasus HIV/AIDS di Kota Batam mencapai 446 orang pada 2022. Yang mencengangkan, dari temuan Dinkes itu disebutkan, kasus kenaikan didominasi penyimpangan perilaku pasangan sejenis.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmardjadi mengatakan, frekuensi peningkatan kasus HIV/AIDS karena pasangan sejenis bukan hanya terjadi di Batam, tapi juga Indonesia secara secara nasional bahkan di negara lain.Infeksi baru HIV terus meningkat, diantaranya karena meningkatnya perilaku menyimpang pasangan sejenis, dan seks bebas yang jadi budaya.  Akibatnya  perempuan dan anak pun juga banyak yang tertular.

Sistem sekuler kapitalisme adalah sistem yang menyuburkan gaya hidup bebas tanpa aturan benar-salah dan baik-buruk dari agama. Sekularisme menganggap bahwa agama harus ditinggalkan dalam berinteraksi sosial karena dianggap berisi dogma dan aturan-aturan yang mengekang.

Sekularisme kapitalisme memprioritaskan kesenangan duniawi dan modal (kapital). Dengan paradigma ini, terciptalah suasana atau lingkungan yang mendukung kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang sukanya bersenang-senang, memuaskan nafsu birahi, dan sejenisnya, asalkan bisa mendatangkan uang. Gonta-ganti pasangan tanpa ikatan pernikahan pun makin marak.

Akibat sistem busuk inilah, tidak heran seks bebas makin merajalela dan HIV/AIDS makin terbuka peluang untuk terus menyebar. Selain itu, gaya hidup hedonis juga mendukung gaya hidup bebas ini. Dengan suasana dan sistem yang seperti ini, apakah mungkin HIV/AIDS bisa terberantas hingga ke akarnya?

Berbagai program yang ada tak akan mampu mencegah penularan karena solusi tidak menyentuh akar persoalan, apalagi legalisasi perilaku menyimpang justru diserukan. Negara bahkan sampai kekurangan biaya untuk menyediakan pengobatan bagi penderita.

Satu-satunya solusi adalah mengganti sistem sekuler dengan sistem Islam yang tegak di atas landasan keimanan kepada Allah Zat Yang Maha Mencipta dan Mahasempurna. Dialah Zat yang juga telah menurunkan syariat Islam yang menjadi solusi bagi seluruh problem manusia, serta menjamin kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat.

Syariat Islam memberikan solusi tuntas dan komprehensif terhadap permasalahan ini melalui tiga pilar penjaga. Pilar pertama adalah ketakwaan individu. Seorang yang bertakwa tentu akan berusaha menjaga dirinya dari perbuatan yang menyimpang dari syariat. Keimanannya yang kukuh kepada Allah, malaikat, dan hari akhir akan menjadi penuntun untuk senantiasa berada di atas jalan kebaikan, terutama ketika ia terjun ke tengah-tengah masyarakat.

Pilar kedua adalah adanya kontrol masyarakat berupa tradisi amar makruf nahi mungkar. Dalam sistem Islam, tradisi ini demikian kental sehingga perilaku menyimpang dan segala bentuk kemaksiatan tidak akan tersebar luas, bahkan akan tereliminasi dengan sendirinya.

Pilar ketiga adalah support system oleh negara, yaitu melalui penerapan aturan Islam secara kafah. Di antaranya dengan menerapkan sistem pergaulan yang menjamin kehidupan yang bersih dan jauh dari kerusakan.

Dalam kehidupan umum, misalnya, Islam mencegah bercampur baurnya laki-laki dan perempuan kecuali ada keperluan syar’i, seperti kegiatan belajar mengajar, pengobatan atau pemeriksaan pasien, dan perdagangan (jual beli). Dalam tiga keperluan atau hajat ini, laki-laki dan perempuan boleh berinteraksi, tetapi harus tetap dalam koridor syariat, seperti wajib menutup aurat dan tidak tabaruj agar tidak timbul fitnah dan maksiat.

Negara juga hadir mengedukasi warganya agar menjadi hamba Allah yang beriman dan takut berbuat dosa. Caranya adalah melalui penerapan sistem pendidikan Islam dan peran media massa yang akan menutup celah penyebarluasan pemikiran dan konten-konten rusak.Yang tidak kalah penting adalah negara menerapkan sistem sanksi tegas atas setiap pelanggaran hukum syariat. Sistem sanksi Islam ( hudud) ini berfungsi sebagai pencegah sekaligus penebus dosa bagi para pelaku pelanggaran.

Hanya dengan  penerapan syariat Islam, yang mengharamkan semua kemaksiatan mampu mencegah penularan infeksi HIV/AIDS. []

Posting Komentar untuk "HIV/AIDS Tumbuh Subur Dalam Sistem Sekuler"

close