Politik Belanda Berupaya Membungkam Setiap Kritik terhadap “Israel"

Okay Pala

SIARAN PERS

Politik Belanda Berupaya Membungkam Setiap Kritik terhadap “Israel"  

Perdebatan dan mosi terbaru yang terjadi di Tweede Kamer (Parlemen Belanda) menunjukkan situasi yang semakin memprihatinkan terkait sikap Belanda terhadap kritik atas “Israel” dan gerakan Pro-Palestina. Dengan alasan untuk memerangi ekstremisme dan antisemitisme, sejumlah mosi diajukan yang mencoba menyamakan antizionisme dengan antisemitisme. Hal ini berpotensi menimbulkan dampak serius, baik terhadap kebebasan berpendapat komunitas Muslim maupun ruang gerak para aktivis Pro-Palestina. Di bawah ini adalah ringkasan dari mosi-mosi yang dibahas:  

1. Sanksi Finansial terhadap Institusi Pendidikan 

Sebuah usulan diajukan untuk memberikan sanksi finansial kepada institusi pendidikan yang:  

  • Mengundang pembicara yang dianggap mempropagandakan “penghancuran” “Israel”.  
  • Menolak memberikan pelajaran tentang Holocaust.  

Usulan ini mendapat dukungan dari beberapa partai, yaitu SGP, VVD, BBB, JA21, dan PVV. Namun, pada akhirnya usulan tersebut ditolak.  

2. Penerapan Sanksi terhadap Organisasi 

Sebuah mosi yang disetujui menyerukan agar organisasi yang menyerukan penghancuran negara “Israel” atau rakyat Yahudi dimasukkan ke dalam daftar sanksi nasional terkait terorisme. Langkah ini mendapat dukungan luas dari partai-partai besar seperti VVD, CDA, NSC, SGP, ChristenUnie, BBB, JA21, dan PVV.  

3. Penutupan Masjid “Salafi"  

Mosi lain mengusulkan **penutupan masjid dan institusi “Salafi” yang diduga menyebarkan ajaran atau seruan untuk menghancurkan rakyat Yahudi dan “Israel.” Usulan ini mendapat dukungan dari partai VVD, BBB, JA21, PVV, NSC, dan SGP, tetapi mendapat sedikit perlawanan dari ChristenUnie.  

4. Pengetatan Pengawasan oleh Komisi Penyiaran 

Sebuah mosi tambahan menyerukan pengawasan yang lebih ketat oleh Komisi Penyiaran Belanda. Langkah ini dimaksudkan untuk membatasi pemberitaan di media yang bersifat kritis terhadap “Israel” dan kebijakan yang mereka anggap sebagai tindakan genosida.  

Implikasi Mosi-Mosi Ini 

Semua mosi ini secara terang-terangan bertujuan untuk:  

1. Membatasi kebebasan komunitas Muslim secara langsung.  

2. Menghapus setiap bentuk kritik terhadap “Israel.”  

Penerapan langkah-langkah ini menciptakan kondisi di mana pandangan Pro-Palestina dianggap sebagai tindakan kriminal. Selain itu, hal ini juga akan menghalangi debat terbuka dan jujur tentang konflik tersebut. Sementara itu, penjajahan, penindasan, dan genosida terhadap rakyat Palestina tetap berlangsung tanpa henti.  

Bahaya Menuju Kediktatoran Terbuka  

Langkah menuju sensor politik dan tindakan represif ini menunjukkan bahwa Belanda sedang bergerak menuju kediktatoran terbuka Pendekatan ini tidak hanya menyoroti hubungan erat Belanda dengan negara penjajah zionis “Israel,” tetapi juga mengungkap bagaimana Belanda mengadopsi model penindasan dan represi yang diterapkan oleh Israel.  

Seruan Perlawanan  

Walaupun menghadapi tindakan represif seperti ini, umat Muslim bersama dengan seluruh pihak yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan akan terus melawan ketidakadilan dan penindasan ini. Oleh karena itu, sangat penting bagi organisasi Muslim dan para aktivis untuk tetap teguh, solid, dan konsisten dalam berbicara melawan meningkatnya represi ini.  

Palestina pada akhirnya akan dibebaskan, terlepas dari apakah Belanda atau negara lain menyetujui perjuangan tersebut atau tidak.  

Okay Pala

Direktur Media  

Bureau Hizbut Tahrir Nederland  

Posting Komentar untuk "Politik Belanda Berupaya Membungkam Setiap Kritik terhadap “Israel" "