Aktivis Suriah Mazen Hamada Ditemukan Tewas setelah Disiksa di Penjara Sednaya

 



Damaskus, Visi Muslim- Mazen Hamada, seorang aktivis dan pembongkar kejahatan hak asasi manusia di Suriah, ditemukan tewas di Penjara Sednaya pada 10 Desember 2024 setelah berjuang melawan rezim Bashar al-Assad. Sebelumnya, ia diketahui telah ditahan selama empat tahun dalam kondisi keras, mengalami penyiksaan dan pemerkosaan yang parah, yang menjadi bukti kekejaman pemerintah Suriah terhadap tahanan politik.

Setelah dibebaskan pada tahun 2014, Hamada melarikan diri ke Amsterdam, Belanda, di mana ia mengungkapkan banyak praktik kejam yang dilakukan oleh rezim Assad. Ia menjadi salah satu suara yang paling vokal dalam membongkar pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di penjara-penjara Suriah. Di Belanda, Hamada bekerja untuk meningkatkan kesadaran internasional terhadap penindasan yang dialami oleh warga Suriah, mengungkapkan secara rinci tentang keadaan buruk para tahanan politik di dalam penjara.

Pada tahun 2020, setelah pengumuman amnesti dari pemerintah Assad, Hamada memutuskan untuk kembali ke Suriah, berharap bahwa situasi akan membaik. Namun, setelah kepulangannya, ia tidak terdengar lagi kabarnya hingga ditemukan tewas di penjara pada minggu ini. Kepergiannya menambah daftar panjang korban yang jatuh akibat kekejaman rezim Assad.

Penemuan jenazah Hamada ini terjadi setelah ribuan tahanan yang sebelumnya dipenjara oleh pemerintah Suriah dibebaskan, termasuk di Penjara Sednaya, tempat di mana Hamada ditemukan. Pembebasan ini mengundang perhatian internasional, karena Sednaya dikenal sebagai salah satu penjara paling kejam, di mana ribuan orang ditahan secara ilegal dan banyak yang meninggal akibat penyiksaan.

Hamada dikenal sebagai salah satu aktivis yang berani menyuarakan keadilan bagi para tahanan politik, meskipun menghadapi ancaman besar terhadap keselamatannya. Ia sering berbicara tentang penderitaan para tahanan yang tidak mendapat perlindungan hukum, diperlakukan secara tidak manusiawi, serta dibungkam oleh ketakutan terhadap aparat negara yang semakin represif.

Keberanian Hamada untuk kembali ke Suriah meski mengetahui risiko yang mengancam hidupnya menunjukkan komitmennya terhadap perubahan. Namun, tragedi ini memperlihatkan kenyataan suram yang masih dihadapi oleh para aktivis di Suriah. Meski sudah banyak organisasi internasional yang mengecam tindakan rezim Assad, keadilan bagi korban-korban seperti Hamada masih sangat sulit dicapai.

Penyiksaan dan kematian Hamada menjadi pengingat akan kebutuhan mendesak untuk mengakhiri penindasan terhadap rakyat Suriah dan menuntut pertanggungjawaban dari rezim Bashar al-Assad. Meskipun banyak yang telah dibebaskan, banyak lainnya yang masih terkurung dalam penjara dan menghadapi nasib yang tidak menentu. Tragedi ini menegaskan perlunya perhatian internasional yang lebih besar untuk menuntut keadilan bagi semua korban kekejaman ini. [] Banu Ngadiran 

Posting Komentar untuk "Aktivis Suriah Mazen Hamada Ditemukan Tewas setelah Disiksa di Penjara Sednaya"