Bukankah Lebih Baik Iran Menjauhi Saudi daripada Mendekatinya?!
بسم الله الرحمن الرحيم
Bukankah Lebih Baik Iran Menjauhi Saudi daripada Mendekatinya?!
Hal yang mengejutkan dari normalisasi ini adalah adanya pendekatan yang sedang berlangsung antara pemerintah Iran dan Saudi yang dimulai sejak Maret 2023. Pendekatan ini telah menghasilkan kerja sama, termasuk latihan militer bersama di Teluk, undangan saling berkunjung untuk angkatan laut kedua negara, serta kunjungan seorang perwira militer senior Saudi ke Iran.
Bagaimana mungkin Iran, yang disebut sebagai pemimpin poros perlawanan, dapat berkolaborasi dengan Saudi, pemimpin poros normalisasi? Bukankah seharusnya pihak yang mengklaim sebagai "perlawanan" menjaga jarak sejauh mungkin dari yang "menormalkan", agar tidak terinfeksi oleh kebijakan normalisasi?
Tindakan memalukan yang dilakukan Al Saud di masa Salman dan putranya, Muhammad, telah memenuhi cakrawala. Mulai dari mengizinkan Yahudi masuk ke Mekah yang merupakan Tanah Haram, menghadiri musim haji, memperbolehkan penjualan minuman keras di Tanah Haram, memperbolehkan wanita berhaji tanpa mahram, hingga mendirikan patung dalam acara Riyadh Season tahun ini. Semua ini adalah perbuatan yang mendatangkan murka Allah. Jika Iran benar-benar berkomitmen pada perjuangan Islam, seharusnya mereka menjauh dari Saudi setelah semua hal ini.
Baik rezim di Saudi maupun di Iran adalah dua sistem yang menipu umat Islam. Namun, khilafah rasyidah kedua yang akan segera tegak, dengan izin Allah, akan membongkar seluruh kebohongan yang kini berlangsung di tengah umat Islam.
Posting Komentar untuk "Bukankah Lebih Baik Iran Menjauhi Saudi daripada Mendekatinya?!"