ICC Segera Keluarkan Surat Penangkapan Bashar Al Assad, Pemimpin Suriah yang Digulingkan

 



Ankara, Visi Muslim– Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) disebut sedang mempersiapkan surat perintah penangkapan terhadap Bashar Al Assad, pemimpin Suriah yang digulingkan. Menurut seorang pakar hukum internasional Turki, surat perintah itu hanya menunggu waktu setelah kejatuhan rezim Baath pada 8 Desember 2024.

Levent Ersin Oralli, akademisi di Universitas Haci Bayram Veli Ankara, menyatakan bahwa Assad telah melanggar Statuta Roma dengan melakukan kejahatan berat terhadap rakyat Suriah. Dalam wawancaranya dengan Anadolu, ia menegaskan bahwa Assad akan diadili karena “penindasan dan perlakuan tidak manusiawi” terhadap warganya selama masa kepemimpinannya.

Kejatuhan rezim Baath membuka akses ke sejumlah bukti baru yang memperkuat dakwaan terhadap Assad. Bukti-bukti ini, termasuk penemuan penjara-penjara rahasia dan kuburan massal, mengungkap skala pelanggaran HAM yang sistematis. “Bukti ini akan memudahkan ICC dalam menyusun dakwaan yang kuat,” kata Oralli.

Menurutnya, penyiksaan dan penghilangan paksa yang dilakukan rezim Assad telah melanggar prinsip-prinsip hukum internasional yang diatur dalam Statuta Roma. Penyelidikan sejak jatuhnya rezim telah mengungkap berbagai kekejaman, mulai dari penggunaan pusat penahanan sebagai tempat penyiksaan hingga pembunuhan sistematis terhadap oposisi politik.

Dokumen-dokumen rahasia yang ditemukan juga menunjukkan bahwa kekejaman ini adalah bagian dari kebijakan terorganisasi oleh rezim Baath. Oralli mengatakan bahwa bukti-bukti ini akan menjadi elemen kunci dalam memastikan Assad bertanggung jawab di pengadilan.

Ia juga menjelaskan bahwa ICC memiliki yurisdiksi atas kasus ini karena tindakan Assad memenuhi kriteria kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang. Dengan temuan ini, proses hukum untuk menyeret Assad ke pengadilan menjadi lebih realistis.

Namun, proses ini tidak akan berjalan tanpa hambatan. Oralli memperingatkan bahwa ada tantangan politik yang signifikan, termasuk potensi perlindungan dari negara-negara yang sebelumnya mendukung rezim Baath. Beberapa negara mungkin mencoba menggagalkan upaya pengadilan untuk melindungi kepentingan politiknya.

Dukungan dari komunitas internasional menjadi kunci utama dalam memastikan proses hukum ini berjalan. Oralli menegaskan bahwa masyarakat internasional harus memberikan tekanan kepada pemerintah-pemerintah yang mencoba menghalangi proses keadilan.

Selain itu, pemerintah transisi Suriah juga diharapkan bekerja sama dengan ICC. Pemerintah baru di Suriah memiliki tanggung jawab untuk menyerahkan bukti dan pelaku yang terlibat dalam kejahatan tersebut. Dukungan mereka akan menjadi langkah penting dalam menegakkan keadilan.

Menurut Oralli, kasus Assad memiliki potensi untuk menjadi preseden penting dalam menindak kejahatan terhadap kemanusiaan. Ini adalah momen penting bagi ICC untuk menunjukkan bahwa kejahatan seperti ini tidak akan pernah dibiarkan tanpa konsekuensi.

Namun, tantangan lain juga muncul dari sisi teknis dan hukum. Proses ini memerlukan koordinasi yang sangat rumit antara ICC, pemerintah transisi Suriah, dan negara-negara lain yang memiliki pengaruh di kawasan.

Pakar hukum itu optimistis bahwa dunia akan menyaksikan langkah besar dalam penegakan keadilan internasional. “Kasus ini bukan hanya tentang Assad, tetapi juga tentang pesan bahwa pelanggaran hukum internasional tidak akan pernah dibiarkan begitu saja,” katanya.

Ia juga menyoroti bahwa rakyat Suriah telah menderita terlalu lama di bawah rezim yang represif. Proses ini adalah harapan baru bagi mereka yang menjadi korban kejahatan Assad.

Laporan ini pertama kali dirilis oleh Anadolu pada 21 Desember 2024, dengan Oralli menegaskan bahwa masyarakat internasional memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung kasus ini. “Keadilan harus ditegakkan, bukan hanya untuk Suriah, tetapi untuk kemanusiaan,” pungkasnya.

Dengan segala tantangannya, kasus Assad menjadi ujian penting bagi ICC dalam menunjukkan kemampuannya untuk menegakkan hukum internasional tanpa pandang bulu. [] Banu Ngadiran 

Posting Komentar untuk "ICC Segera Keluarkan Surat Penangkapan Bashar Al Assad, Pemimpin Suriah yang Digulingkan"