Israel Langgar Gencatan Senjata dengan Lebanon Sebanyak Enam Kali dalam Sehari

 



Beirut, Visi Muslim- Militer Israel dilaporkan telah melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Lebanon sebanyak enam kali pada hari ke-32 sejak diberlakukan, sebagaimana diumumkan oleh pihak berwenang pada Sabtu. Insiden ini mencerminkan ketegangan yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

Sejak gencatan senjata dimulai pada 27 November, jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh militer Israel telah mencapai 325 kali. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, pelanggaran ini mengakibatkan 33 orang tewas dan 37 lainnya terluka.

Menurut Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA), pelanggaran tersebut meliputi serangan bom, pembakaran, peledakan, dan tembakan senjata api. Mayoritas serangan tersebut menargetkan wilayah selatan Lebanon, terutama di Tyre dan Nabatieh.

Di Nabatieh, tepatnya di kota Kafr Kila dan Yaroun, pasukan Israel dilaporkan menghancurkan sejumlah rumah dengan menggunakan bahan peledak. Sementara di Tayne, militer Israel melakukan penggeledahan rumah sebelum membakar properti warga.

Selain itu, pasukan Israel juga melepaskan tembakan senjata mesin di dekat kota Qantara dan Tayne, yang meningkatkan ketakutan di antara penduduk setempat.

Di wilayah Tyre, khususnya di Naqoura, tentara Israel melepaskan tembakan yang menyebabkan nelayan Lebanon tidak dapat mengambil perahu dan barang-barang mereka dari tepi pantai.

Laporan Kementerian Kesehatan Lebanon menunjukkan bahwa serangan Israel sejak diberlakukannya gencatan senjata telah menyebabkan puluhan korban jiwa dan luka-luka, dengan mayoritas korban berasal dari kelompok sipil.

Di bawah ketentuan gencatan senjata, Israel diwajibkan untuk secara bertahap menarik pasukannya ke selatan Garis Biru, yang merupakan batas de facto antara kedua negara. Sementara itu, pasukan militer Lebanon memiliki waktu 60 hari untuk mengambil alih kendali penuh di wilayah selatan negara tersebut.

Namun, data terbaru menunjukkan dampak serangan Israel yang dimulai pada 8 Oktober 2023 sangat menghancurkan. Sejak serangan itu dimulai, setidaknya 4.063 orang tewas, termasuk perempuan, anak-anak, dan petugas kesehatan. Selain itu, 16.663 lainnya mengalami luka-luka.

Ketegangan antara kedua negara masih jauh dari mereda meskipun ada kesepakatan gencatan senjata. Pelanggaran berulang oleh pihak Israel menambah penderitaan bagi rakyat Lebanon, khususnya mereka yang tinggal di wilayah selatan yang menjadi target utama serangan. [] Banu Ngadiran 

Posting Komentar untuk "Israel Langgar Gencatan Senjata dengan Lebanon Sebanyak Enam Kali dalam Sehari"