Israel Melancarkan Serangan Besar-Besaran ke Suriah Pasca Runtuhnya Rezim Assad
Damaskus, VisiMuslim- Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan besar-besaran ke Suriah setelah rezim Presiden Bashar Al Assad digulingkan. Serangan ini merupakan respons Israel atas kekosongan kekuasaan di Suriah.
Dalam waktu dua hari, IDF meluncurkan 480 serangan ke seluruh Suriah, menargetkan gudang senjata strategis, lapangan terbang, dan infrastruktur militer. Serangan ini menandai eskalasi konflik di wilayah tersebut.
Menurut laporan CNN tanggal 10 Desember 2024, serangan udara IDF menargetkan Damaskus, Homs, Tartus, Latakia, dan Palmyra, menghancurkan 350 target, termasuk rudal, drone, jet tempur, tank, dan lokasi produksi senjata.
Angkatan laut Israel juga menyerang dua fasilitas angkatan laut Suriah, menghancurkan 15 kapal dan puluhan rudal laut-ke-laut. Menteri Pertahanan Israel Katz menyatakan bahwa angkatan laut Tel Aviv berhasil menghancurkan armada militer Suriah dalam waktu semalaman.
Menurut Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar, serangan-serangan ini dilakukan untuk mencegah persenjataan Suriah jatuh ke tangan ekstremis. Israel khawatir kekosongan kekuasaan di Suriah akan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok ekstremis.
Aksi Israel ini telah dikecam komunitas internasional karena dinilai melanggar perjanjian 1974 antara Suriah dan Israel. Perjanjian tersebut menetapkan batas-batas zona penyangga dan wilayah demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan.
Liga Arab menyebut tindakan Israel sebagai "eksploitasi keadaan fluiditas dan vakum untuk menduduki lebih banyak wilayah Suriah". Reaksi internasional terus berdatangan, menyoroti pentingnya menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut. [] Gesang
Posting Komentar untuk "Israel Melancarkan Serangan Besar-Besaran ke Suriah Pasca Runtuhnya Rezim Assad"