Perubahan Hakiki: Rancangan Berdasarkan Akidah Islam untuk Kebangkitan Umat

 


Perubahan Hakiki Hanya Akan Terwujud Melalui Rancangan yang Bersumber dari Akidah Umat, Siapakah yang Memilikinya?

Umat Islam telah hidup selama satu abad dalam kehinaan, kerendahan, perpecahan, dan ketundukan pada negara-negara besar akibat penguasa-penguasa ruwaibidhah (pemimpin yang lemah dan tidak pantas), yang tidak peduli pada umat dan tidak menjaga hak-haknya. Mereka hanya memikirkan kelangsungan kekuasaan mereka yang rapuh, dengan menjalankan rencana negara-negara kafir di negeri-negeri kita untuk memperkuat cengkeraman mereka, merampas kekayaan kita, dan menghancurkan setiap pihak yang berani menentang atau mencoba melakukan perubahan. Mereka menghadapi penentangnya dengan penjara, penyiksaan, pembunuhan, dan pelanggaran kehormatan, seperti yang dilakukan oleh Bashar Assad dan rezim kriminalnya. Peristiwa terakhir di Suriah telah mengungkap kejahatannya terhadap rakyat, kejahatan yang membuat siapa pun merasa malu dan bertentangan dengan fitrah manusia yang sehat.

Umat telah melakukan banyak revolusi untuk perubahan, namun tak satu pun yang berhasil. Revolusi Arab Spring yang meletus dengan kuat di beberapa negeri kaum muslimin telah berhasil ditunggangi dan dialihkan oleh negara-negara kafir. Kini, Revolusi Syam telah berhasil menyingkirkan Bashar Assad dan keluarganya, namun pertanyaannya: Apakah rakyat Syam telah terbebas dari sistemnya? Apakah mereka telah memiliki rancangan nyata untuk melakukan perubahan?

Sesungguhnya, perubahan yang hakiki di negeri-negeri kalian, wahai kaum muslimin, hanya akan terwujud melalui rancangan yang bersumber dari akidah Islam kalian. Dengan rancangan ini, kalian akan menegakkan syariat Tuhan kalian, mengemban risalah-Nya ke seluruh manusia, dan memperoleh keridhaan Allah SWT. Dengan itu pula, kalian akan mengembalikan kekuasaan kalian, merebut kembali kekayaan kalian, menjaga jiwa dan kehormatan kalian, serta meraih kemuliaan yang telah hilang sejak runtuhnya khilafah. Dengan rancangan ini, kalian akan membebaskan negeri-negeri kalian yang diduduki, mengusir musuh-musuh kalian, dan mencegah mereka dari mengendalikan kalian.

Rancangan ini harus dipikul oleh pihak yang memiliki dua syarat: keikhlasan dan kesadaran politik. Mereka harus ikhlas hanya kepada Allah SWT, Rasul-Nya ﷺ, dan umat; tidak mencari keridhaan siapa pun selain Allah SWT, dan tidak menjual agama serta umatnya demi keuntungan dunia yang fana. Mereka juga harus memiliki kesadaran politik yang mencegah mereka jatuh dalam perangkap rencana negara-negara besar dan konspirasinya. Mereka tidak akan terpengaruh oleh tipu daya politik musuh dan tidak akan menerima rancangan apa pun selain yang bersumber dari akidah umat, meski menghadapi berbagai kesulitan dan konspirasi.

Hizb ut-Tahrir adalah pihak yang memegang rancangan ini, rancangan khilafah rasyidah kedua sesuai metode kenabian, dan partai ini dikenal sebagai pemimpin yang tidak akan berkhianat pada umatnya. Hizb ut-Tahrir memiliki keikhlasan mutlak kepada Allah SWT, Rasul-Nya ﷺ, dan umat; telah dan terus berkorban untuk menerapkan rancangan ini. Hizb ut-Tahrir juga memiliki kesadaran politik yang mampu membongkar konspirasi negara-negara besar dan badan intelijen mereka. Tidak ada satu pun tipu daya mereka yang bisa mengecohnya, dan partai ini tidak akan pernah mengorbankan bagian sekecil apa pun dari rancangan ini, meski seluruh dunia menghalanginya.

Rancangan Hizb ut-Tahrir adalah rancangan khilafah rasyidah kedua sesuai metode kenabian, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah ﷺ. Rancangan ini telah dipublikasikan secara terperinci di berbagai platform kami, mencakup seluruh aspek kehidupan, mulai dari rancangan konstitusi hingga sistem kehidupan lainnya: politik, ekonomi, sosial, pendidikan, dan lainnya. Kami menyeru umat untuk mengadopsi rancangan ini dan menyerahkan kepemimpinan kepada pemilik rancangan perubahan yang hakiki, yaitu Hizb ut-Tahrir.

Media Central Hizbut Tahrir

Posting Komentar untuk "Perubahan Hakiki: Rancangan Berdasarkan Akidah Islam untuk Kebangkitan Umat"