RTV SLO Desak EBU Diskualifikasi Israel dari Eurovision 2025

 


Ljubljana, Visi Muslim- Penyiar publik Slovenia, RTV SLO, pada 20 Desember 2024 secara resmi mengajukan permintaan kepada Uni Penyiaran Eropa (EBU) untuk mendiskualifikasi Israel dari Kontes Lagu Eurovision 2025. Permintaan ini diajukan sebagai respons terhadap tuduhan genosida yang terus berlangsung di Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil Palestina.

Keputusan untuk mengajukan permohonan ini muncul setelah dewan RTV SLO mengadakan pertemuan guna membahas beberapa opsi, termasuk memboikot kompetisi atau menolak menyiarkan penampilan Israel. Namun, dewan akhirnya memutuskan untuk mendesak EBU agar mengambil langkah tegas dengan mendiskualifikasi Israel dari ajang tersebut.

RTV SLO menyatakan bahwa mereka tidak bisa tetap netral di tengah apa yang mereka anggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang serius. Mereka berpendapat bahwa Eurovision, sebagai acara yang mempromosikan persatuan dan perdamaian, tidak seharusnya menjadi panggung bagi negara yang dituduh melakukan kejahatan perang dan genosida.

Meski demikian, pada Desember 2023, EBU telah menyatakan bahwa Israel tidak akan didiskualifikasi dari kompetisi Eurovision. EBU berdalih bahwa Israel tidak melanggar aturan kompetisi dan menegaskan bahwa Eurovision adalah ajang antar-penyiar nasional, bukan forum untuk mengambil sikap politik terhadap negara tertentu.

Keputusan ini memunculkan kritik luas, terutama dari aktivis pro-Palestina. Mereka menuduh EBU menerapkan standar ganda, mengingat Rusia dilarang mengikuti Eurovision pada 2022 akibat invasinya ke Ukraina. Para aktivis menganggap bahwa partisipasi Israel digunakan untuk menutupi tindakan militernya yang dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Sejak konflik terbaru dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 45.200 warga Palestina dilaporkan tewas. Lembaga-lembaga hak asasi manusia menuduh Israel melakukan serangan sistematis yang memenuhi definisi genosida, terutama terhadap warga sipil yang terjebak dalam blokade Gaza.

RTV SLO juga menyoroti pentingnya posisi EBU dalam situasi ini. Mereka berargumen bahwa EBU memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan Eurovision tetap sejalan dengan prinsip-prinsip perdamaian dan keadilan. Dengan mengizinkan Israel untuk tetap berpartisipasi, EBU dinilai telah mengabaikan nilai-nilai tersebut.

Permohonan dari RTV SLO ini kini menambah tekanan internasional terhadap Israel dan EBU. Banyak pihak yang menunggu apakah EBU akan mempertimbangkan kembali keputusannya atau tetap berpegang pada aturan yang ada, meskipun hal itu terus memicu kontroversi di berbagai kalangan. [] Banu Ngadiran 

Posting Komentar untuk "RTV SLO Desak EBU Diskualifikasi Israel dari Eurovision 2025"