KH. Hafidz Abdurrahman: Kebakaran Pacific Palisades, Ketika Simbol Kemewahan Berubah Menjadi Kota Hantu

 

Bogor, Visi Muslim- Pacific Palisades, kawasan perumahan mewah yang terletak di antara Pegunungan Santa Monica dan Samudra Pasifik, kini tinggal kenangan. Dalam hitungan jam, kawasan elit ini berubah menjadi kota hantu setelah dilumat Si Jago Merah. Kebakaran hebat yang melanda kawasan tersebut tidak hanya memusnahkan properti, tetapi juga mengingatkan manusia akan kekuasaan Allah SWT, Sang Maha Perkasa.

Area yang sebelumnya menawarkan pemandangan garis pantai yang memukau di Temescal Gateway Park, akses jalur sepeda sepanjang 22 mil di Pantai Negara Bagian Will Rogers, hingga museum bergengsi seperti Getty Villa dan Eames House, kini porak-poranda tanpa sisa. Apa yang dulu menjadi simbol kemewahan dan modernitas kini hanya meninggalkan puing-puing yang menjadi saksi kebesaran alam dan takdir Ilahi.

"Betapa Maha Kuasa Allah," tulis Ustadz Hafidz Abdurrahman dalam unggahan di akun Instagram-nya pada Jumat, 10 Januari 2025. "AS, yang selama ini sombong sebagai adidaya dunia, dibuat tidak berdaya."

Dalam unggahannya, Ustadz Hafidz juga menyoroti ketidakmampuan otoritas lokal dalam menghadapi bencana tersebut. Bahkan, menurutnya, tim pemadam kebakaran terpaksa menggunakan tas sederhana milik warga untuk memadamkan api akibat minimnya peralatan. "Akankah ini menjadi pertanda kehancuran AS?" tanyanya.

Beliau mengingatkan bahwa sejarah telah membuktikan bagaimana Allah menghancurkan bangsa-bangsa yang sombong, seperti kaum 'Ad, Tsamud, dan Fir'aun. Kehancuran mereka bukan sekadar cerita, tetapi pelajaran bahwa kesombongan manusia tidak akan bertahan lama di hadapan kekuasaan Sang Pencipta.

Kebakaran di Pacific Palisades ini, menurut Ustadz Hafidz, adalah peringatan besar. Mungkin saja, ini adalah awal dari peristiwa besar lainnya yang akan menimpa mereka yang lupa akan batas-batas kekuasaan manusia. "Akankah mereka terus menunjukkan kesombongannya, ataukah mereka akan mengambil hikmah dari peristiwa ini?" tulisnya mengakhiri unggahan.

Kejadian ini tidak hanya menjadi berita besar, tetapi juga refleksi mendalam bagi siapa saja yang menyaksikannya. Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya. [] Banu Ngadiran 

Berbagi :