10 Tentara Israel Tewas di Beit Hanoun, Gaza Utara, dalam Dua Pekan
Tel Aviv, Visi Muslim- Media Israel melaporkan bahwa sedikitnya 10 tentara Israel tewas di Kota Beit Hanoun, Gaza Utara, selama dua pekan terakhir. Laporan ini muncul di tengah operasi militer intensif yang dilakukan pasukan Israel di wilayah tersebut.
Harian Israel Yedioth Ahronoth mengungkapkan bahwa kematian para tentara ini terjadi akibat serangan pejuang Palestina yang terus memberikan perlawanan sengit sejak dimulainya invasi Israel di kota itu dua pekan lalu. Pada Rabu malam (8/1), tiga tentara Israel dilaporkan tewas dan tiga lainnya terluka akibat ledakan bom pinggir jalan di Beit Hanoun.
Statistik resmi dari militer Israel menunjukkan bahwa sejak konflik Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, setidaknya 831 tentara Israel telah kehilangan nyawa, sementara 5.589 lainnya mengalami luka-luka. Jumlah ini mencerminkan tingginya intensitas perlawanan dari pejuang Palestina, meskipun wilayah Gaza berada di bawah tekanan militer yang berat.
Invasi militer yang dilancarkan Zionis Israel sejak Oktober 2023 terus memicu kecaman luas dari masyarakat internasional. Aksi genosida yang dilakukan terhadap penduduk Gaza menjadi sorotan utama, dengan berbagai laporan menunjukkan meningkatnya jumlah korban sipil dan kerusakan infrastruktur di wilayah tersebut.
Namun, meski mendapat tekanan diplomatik dan boikot dari berbagai pihak internasional, Israel tetap melanjutkan operasi militernya tanpa memperhatikan seruan untuk menghentikan kekerasan. Tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan.
Di sisi lain, pejuang Palestina di Gaza terus memberikan perlawanan, meski dihadapkan pada keterbatasan sumber daya. Serangan bom dan taktik gerilya yang mereka lakukan di Beit Hanoun menunjukkan bahwa mereka tidak tinggal diam menghadapi agresi Israel yang semakin brutal.
Sementara itu, situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk akibat blokade yang diperketat dan serangan yang tiada henti. Organisasi kemanusiaan internasional telah menyerukan penghentian segera konflik ini untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban jiwa dan kehancuran.
Kondisi ini menegaskan perlunya masyarakat internasional untuk mengambil langkah lebih tegas dalam menghentikan kekerasan di Gaza. Tanpa tekanan yang efektif, Israel diperkirakan akan terus melanjutkan kebijakan ekspansif dan represifnya di wilayah Palestina.
Laporan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa konflik yang berlangsung di Gaza tidak hanya melibatkan pertarungan fisik, tetapi juga pertarungan nilai kemanusiaan yang seharusnya menjadi perhatian dunia. [] Banu Ngadiran
Posting Komentar untuk "10 Tentara Israel Tewas di Beit Hanoun, Gaza Utara, dalam Dua Pekan"