Pemerintah Denmark Memilih Diam atas Pembunuhan Anak-anak Palestina
Siaran Pers
Selama 15 bulan genosida di Gaza, lebih dari 50.000 warga Palestina telah kehilangan nyawa, termasuk 18.000 anak-anak. Baru sekarang, setelah gencatan senjata diberlakukan, dunia mulai melihat kehancuran nyata yang begitu mengerikan.
Namun, alih-alih bersikap tegas, pemerintah Denmark justru tengah merancang perubahan undang-undang untuk memastikan ekspor suku cadang pesawat tempur tetap berjalan ke pihak Zionis, yang terbukti terlibat dalam genosida tersebut.
Ironisnya, ekspor ini berlangsung selama genosida, jelas melanggar hukum internasional. Tetapi, pemerintah Denmark tampaknya lebih memilih melayani kepentingan AS dibandingkan menjalankan tanggung jawab moralnya. Apa yang disebut sebagai “kebutuhan prioritas” Zionis adalah menghujani Gaza, salah satu daerah terpadat di dunia, dengan 85.000 ton bom yang menewaskan ribuan anak-anak dan perempuan.
Alih-alih menghentikan ekspor yang mendukung pembantaian ini, pemerintah Denmark justru berusaha mengubah undang-undang agar di masa depan tidak ada lagi hambatan hukum bagi ekspor suku cadang tersebut. Padahal, komisi internasional sudah menyatakan bahwa "Israel" telah melakukan kejahatan perang, dan para pemimpinnya didakwa melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
Di sisi lain, pemerintah Denmark terus menekan Muslim untuk meninggalkan nilai-nilai Islam yang menekankan keadilan dan perlawanan terhadap penjajahan. Ketika umat Islam menyerukan pembebasan Palestina, mereka dicap sebagai kriminal, sementara pemerintah justru mendukung rezim pendudukan yang sistematis membunuh warga sipil.
Jelas, nyawa umat Islam tidak memiliki nilai dalam politik negara-negara Barat. AS dan sekutunya, termasuk Denmark, telah gagal secara moral. Namun, rakyat Gaza, dengan nilai-nilai Islam berupa keteguhan, keberanian, dan keyakinan yang tak tergoyahkan, telah memberikan contoh bagi dunia. Mereka telah menulis babak baru dalam sejarah yang tidak akan selesai hingga seluruh Palestina bebas dari pendudukan Zionis.
Tidak ada suku cadang dari Skrydstrup atau kekuatan AS yang dapat menghentikan perjuangan ini.
Posting Komentar untuk "Pemerintah Denmark Memilih Diam atas Pembunuhan Anak-anak Palestina"