Isra’ Mi’raj dan Peranannya dalam Membangun Generasi Emas
Depok, Visi Muslim- Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang memiliki banyak hikmah bagi umat Muslim. Dalam sebuah kajian bertajuk Melangkah Menuju Generasi Emas dengan Cahaya Isra’ Mi’raj, Ustadzah Endah Widyastuti, Guru di Ma’had Syaraful Haramain, menjelaskan lima makna utama dari peristiwa ini. Kajian tersebut berlangsung pada Ahad, 9 Februari 2025, di Depok dan dihadiri sekitar 170 peserta.
Dalam pemaparannya, Ustadzah Endah menekankan bahwa Isra’ Mi’raj mengajarkan pentingnya hubungan spiritual dengan Allah SWT. "Perjalanan Rasulullah SAW ini menjadi bukti bahwa komunikasi langsung antara hamba dengan Sang Pencipta sangatlah penting," ujarnya. Shalat yang diwajibkan dalam peristiwa ini menjadi simbol hubungan yang tidak boleh terputus antara manusia dan Tuhannya.
Ia juga menjelaskan bahwa generasi emas harus memiliki fondasi spiritual yang kuat agar mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan. "Jika seseorang memiliki hubungan ruhiyah yang kokoh, maka ia akan memiliki arah hidup yang jelas sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah," tambahnya.
Selain itu, Isra’ Mi’raj juga menjadi ujian keimanan bagi umat Islam saat itu. Ustadzah Endah mengutip kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang langsung membenarkan peristiwa tersebut tanpa ragu sedikit pun. "Keimanan yang kokoh seperti inilah yang harus ditanamkan dalam diri generasi Muslim agar mereka siap menghadapi tantangan zaman," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keimanan yang kuat menjadi dasar terbentuknya kepribadian Islam dalam pola pikir dan pola sikap. "Kepribadian Islam inilah yang akan menjadi pondasi bagi individu untuk selalu menerapkan aturan Allah dalam setiap aspek kehidupan," jelasnya.
Isra’ Mi’raj juga menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan. Menurut Ustadzah Endah, perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Sidratul Muntaha mengisyaratkan bahwa manusia memiliki potensi besar dalam mengeksplorasi alam semesta. "Maka, generasi emas harus didorong untuk terus menuntut ilmu, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi, agar dapat berkontribusi dalam kemajuan Islam," katanya.
Selain itu, peristiwa ini juga menjadi bukti keteladanan Rasulullah SAW dalam kepemimpinan. "Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin sejati yang memiliki keberanian, kesabaran, dan tanggung jawab besar dalam membimbing umatnya," ungkap Ustadzah Endah. Oleh karena itu, menurutnya, nilai-nilai kepemimpinan harus ditanamkan sejak dini agar generasi mendatang mampu memimpin dengan adil dan bijaksana.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa kepemimpinan dalam Islam bukan hanya tentang memimpin suatu kelompok, tetapi juga tentang keberanian dalam menegakkan keadilan. "Seorang pemimpin sejati harus mampu mengemban amanah serta menerapkan Islam secara menyeluruh dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," imbuhnya.
Selain kepemimpinan, persatuan umat Islam juga menjadi pelajaran penting dari Isra’ Mi’raj. Dalam perjalanan ini, Rasulullah SAW singgah di Masjidil Aqsha sebelum naik ke Sidratul Muntaha. "Ini menunjukkan bahwa umat Islam harus memiliki ikatan spiritual dan historis yang kuat, serta selalu menjaga solidaritas dalam menghadapi tantangan global," terang Ustadzah Endah.
Menurutnya, generasi emas harus tumbuh dengan kesadaran akan pentingnya persatuan. "Umat Islam harus bersatu, baik di tingkat individu, masyarakat, maupun negara, agar mampu mengembalikan kejayaan Islam seperti pada masa Kekhilafahan," tuturnya.
Lebih dari sekadar peristiwa spiritual, Isra’ Mi’raj juga memberikan pelajaran berharga dalam membentuk manusia unggul. "Generasi yang ingin kita capai bukan hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat, akhlak mulia, dan komitmen untuk menyebarkan Islam," jelasnya.
Sebagai penutup, Ustadzah Endah menegaskan bahwa nilai-nilai Isra’ Mi’raj harus menjadi pedoman dalam membangun peradaban Islam. "Jika umat Islam menerapkan ajaran yang terkandung dalam peristiwa ini, maka kejayaan Islam bukan hanya harapan, tetapi sesuatu yang nyata dan dapat kita wujudkan," tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kembalinya kekhilafahan Islam sebagai kekuatan global bukan sekadar mimpi, melainkan bagian dari janji Allah yang akan terjadi. "Dengan izin Allah, kebangkitan Islam sebagai peradaban unggul akan terwujud dalam waktu dekat," pungkasnya. [] N4l
Posting Komentar untuk "Isra’ Mi’raj dan Peranannya dalam Membangun Generasi Emas"