Presiden Suriah Ahmad Al-Sharaa Akan Kunjungi Prancis Bahas Sanksi Ekonomi
Damaskus, Visi Muslim- Presiden Suriah, Ahmad Al-Sharaa, dijadwalkan mengunjungi Prancis dalam beberapa pekan mendatang setelah menerima undangan resmi dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya diplomatik kedua negara dalam membahas berbagai isu, termasuk sanksi ekonomi yang masih membebani rakyat Suriah.
Dalam pernyataan yang dirilis kepresidenan Suriah pada Rabu, disebutkan bahwa pertemuan antara Al-Sharaa dan Macron akan difokuskan pada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak sanksi terhadap Suriah. Selain itu, mereka juga akan membahas perkembangan politik terbaru di negara tersebut.
Macron dikabarkan menyatakan komitmennya dalam mendukung proses transisi politik di Suriah. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah negara tersebut dalam menghadapi tantangan yang ada.
Kunjungan ini mengikuti pertemuan awal yang telah dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, saat ia mengunjungi Damaskus pada Januari lalu. Dalam kesempatan tersebut, Barrot bertemu langsung dengan Al-Sharaa untuk membahas hubungan bilateral dan situasi ekonomi Suriah.
Dalam pernyataannya kepada pers, Barrot mengungkapkan bahwa sebagian sanksi yang dijatuhkan terhadap Suriah akan segera dicabut. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari pendekatan baru Prancis terhadap Suriah pasca perubahan pemerintahan di negara tersebut.
Di sisi lain, Pemerintah Sementara Suriah terus menyerukan pencabutan penuh sanksi internasional, dengan alasan bahwa pembatasan ekonomi tersebut menghambat upaya pemulihan nasional. Menurut mereka, alasan utama diberlakukannya sanksi—yakni keberadaan rezim Assad—sudah tidak relevan sejak jatuhnya pemerintahan lama.
Pada 8 Desember tahun lalu, kelompok oposisi bersenjata di Suriah berhasil merebut ibu kota Damaskus dan beberapa kota strategis lainnya. Keberhasilan ini mengakhiri 61 tahun dominasi Partai Ba’ath dan 53 tahun kekuasaan keluarga Assad atas negara tersebut.
Sehari setelah peristiwa bersejarah itu, Ahmad Al-Sharaa—yang ditunjuk sebagai pemimpin baru Suriah—mengambil langkah cepat dengan menunjuk Muhammad Al-Bashir, mantan pemimpin pemerintahan Idlib, untuk membentuk kabinet baru. Pemerintahan ini bertugas mengelola fase transisi politik yang sedang berlangsung di negara tersebut.
Transisi kekuasaan ini memberikan harapan baru bagi rakyat Suriah yang selama bertahun-tahun hidup dalam konflik berkepanjangan. Dengan adanya perubahan kepemimpinan dan dukungan dari negara-negara asing, banyak pihak berharap Suriah dapat segera membangun kembali infrastrukturnya dan memperbaiki kondisi ekonominya.
Kunjungan Al-Sharaa ke Prancis diyakini akan menjadi langkah penting dalam memperkuat hubungan diplomatik serta membuka peluang baru bagi Suriah di kancah internasional. Negosiasi yang akan dilakukan dalam pertemuan dengan Macron diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih menguntungkan bagi pemulihan Suriah di masa depan. [] Sh3
Posting Komentar untuk "Presiden Suriah Ahmad Al-Sharaa Akan Kunjungi Prancis Bahas Sanksi Ekonomi"