Serangan Udara Israel Lukai Warga Palestina di Gaza Meski Ada Gencatan Senjata

 



Gaza, Visi Muslim- Tujuh warga Palestina, termasuk seorang anak, mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Minggu, meskipun gencatan senjata masih berlaku di wilayah tersebut. Serangan ini meningkatkan kekhawatiran atas keberlanjutan perjanjian damai yang telah disepakati.

Menurut laporan sumber medis setempat, dua serangan udara yang dilakukan oleh drone Israel menyebabkan korban di berbagai lokasi di Gaza. Salah satu serangan menargetkan sebuah kendaraan di Jalan Al-Rashid, dekat pesisir barat kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah. Lima orang mengalami luka-luka akibat serangan ini, termasuk seorang anak yang dilaporkan dalam kondisi kritis.

Serangan lainnya terjadi di al-Faraheen, timur Khan Younis, di Gaza selatan. Drone Israel menargetkan sebuah buldoser yang beroperasi di daerah tersebut, melukai dua warga Palestina lainnya.

Sebelumnya, sebuah drone Israel juga meluncurkan dua rudal ke arah sebuah gerobak yang melintas di jalan yang sama, namun serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Saksi mata di lokasi kejadian menyebut bahwa serangan tersebut menimbulkan kepanikan di antara warga yang sedang dalam perjalanan kembali ke rumah mereka di Gaza utara.

Selain serangan udara, pasukan Israel juga melepaskan tembakan ke arah rumah-rumah warga di timur kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah serta di Rafah, Gaza selatan.

Pada Senin, ratusan ribu warga Palestina mulai kembali ke wilayah Gaza utara setelah sebelumnya mengungsi akibat agresi militer Israel. Mereka kembali ke rumah mereka untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari.

Gencatan senjata ini merupakan bagian dari kesepakatan tiga fase, yang mencakup pertukaran tahanan serta langkah-langkah menuju perdamaian yang lebih stabil. Kesepakatan ini bertujuan untuk mencapai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, kelompok-kelompok Palestina telah membebaskan 18 tawanan yang ditahan, sementara Israel membebaskan ratusan tahanan Palestina dari penjara-penjaranya.

Namun, meskipun kesepakatan telah berjalan, serangan terbaru menunjukkan bahwa ketegangan di wilayah tersebut masih tinggi, dan upaya diplomasi belum sepenuhnya berhasil menghentikan kekerasan.

Sejak 7 Oktober 2023, agresi militer Israel telah menewaskan lebih dari 47.400 warga Palestina, mayoritas di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Infrastruktur Gaza pun mengalami kehancuran besar akibat serangan berulang yang terus terjadi.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional terkait perang yang terus berlanjut di wilayah Palestina. [] Naz

Posting Komentar untuk "Serangan Udara Israel Lukai Warga Palestina di Gaza Meski Ada Gencatan Senjata"