Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ICMS Babel 2014: Campakkan Demokrasi Ganti dengan Syariah dan Khilafah!

Peserta ICMS 2014 Babel
Babel - Ratusan mahasiswa dari berbagai Penguruan Tinggi (PT) yang ada di Bangka Belitung (Babel) berkumpul di Alun-alun Taman Merdeka Kota Pangkalpinang pada Sabtu (18/10/2014), mereka menyerukan dan mengajak seluruh mahasiswa sebagai agen perubahan, untuk meninggalkan demokrasi dan berjuang bersama menegakan Syariah dan Khilafah.

Berkumpulnya para mahasiswa ini merupakan acara puncak Indonesia Congress of Muslim Student (ICMS) 2014 yang diselenggarakan di Babel. Mahasiswa yang hadir dalam acara ini merupakan perwakilan dari Universitas Bangka Belitung (UBB), STMIK Atma Luhur, STAIN SAS Babel, STIE IBEK Bangka, STIKES Babel, Polma Bbael, STIKIP Muhammadiyah Babel, STIH Pertiba dan Poltekes Babel.

Untuk menyemarakkan dan membangkit semangat peserta, pada acara ini juga dilakukan pembacaan puisi dan nasyid. Teriakan dan yel-yel ajakan meninggal sistem Demokrasi selalu terdengar selama acara ICMS ini berlangsung.

Ketua Panitia ICMS 2014 Babel, Arya Al Fatih merupakan mahasiswa UBB pada kesempatan itu mengajak, para mahasiswa berjuang bersama-sama untuk Indonesia yang lebih baik. Indonesia sudah 69 tahun merdeka dan setiap tahun merayakan hari kemerdekaan, namun faktanya sumber daya alam (SDA) Indonesia dikeruk oleh asing.

“Mari kita bersama-sama berjuang untuk Indonesia lebih baik. Negeri ini sudah 69 tahun merdeka, namun faktanya emas kita, minyak kita maupun SDA kita masih dikuasai asing,” ujar Arya yang disambut dengan pekikan takbir dari peserta.

Untuk itu kata Arya, mahasiswa memiliki tanggung jawab besar untuk mengawal perubahan di tengah umat. Di pundak mahasiswa tersemat tugas mulia untuk membawa negeri ini ke arah yang lebih baik, dengan menerapkan Syariah dan Khilafah.

“Maka dari itu bergabunglah dengan barisan mahasiswa yang memperjuangkan Syariah dan Khilafah, bersama membulatkan tekad untuk mengusung Khilafah sebagai jalan perjuangan menuju perubahan besar. ‘ We Need Khilafah, Not Democracy’ “ tegas Arya.

Kemudian acara dilanjut dengan mendengarkan orasi dari perwakilan masing-masing PT yang hadir pada saat itu. Dalam orasinya semua mengajak untuk bersama-sama memperjuangkan Syariah dan Khilafah dan mencampakan sistem demokrasi yang jelas-jelas tidak mensejahterakan masyarakat.

Dipenghujung acara Ust Yasin Muttohar DPP HTI menyampaikan pidato politik Hizbut Tahrir. Di hadapan para mahasiswa ia mengatakan, bahwa demokrasi bukan dari Islam dan bertentangan dengan aqidah Islam. Kemudian dalam sistem demokrasi manusia membuat hukum sendiri dan mencampakan hukum Alllah SWT.

“Akibat dicampakkannya hukum Allah ini maka tidak aneh riba menjadi halal, zina dilokalisasi oleh pemerintah atas nama HAM,” kata Yasin.

Indonesia lanjut Yasin, telah berganti-ganti rezim namun tidak membuat negeri ini lebih baik, masyarakat jauh dari yang dikatakan sejahtera, kekayaan alam dijual kepada asing, korupsi dimana-mana dan sebagainya. Ini akibat menerapkan sistem demokrasi.

“Begitu juga dengan rezim yang baru sekarang ini tidak akan membawa perubahan yang berarti, selagi masih menggunakan sistem demokrasi,” ujar Yasin.

Untuk itu ada hukum yang lebih baik sebagai penganti demokrasi tidak lain adalah hukum Islam. Islam adalah sistem yang sempurna dan hukum yang diturunkan oleh Allah SWT. Bahkan Islam telah terbukti menguasai dunia dengan Khilafahnya.

“Sistem Khilafah telah terbukti mensejahterakan dan disegani oleh musuh dan sistem Khilafah telah memimpin dunia ratusan tahun, menjadikan umat Islam umat yang terbaik. Untuk itu mari kita kembali ke Khilafah,” tukas Yasin.

Dipenghujung acara dibacakan Resolusi Mahasiswa Islam Indonesia untuk Jakowi-JK oleh Donna, Mahasiswa UBB. Dalam resolusinya mahasiswa menyatakan, bahwa rakyat telah merasakan dan menyadari kerusakan serta kebobrokan sistem demokrasi dan kapitalisme liberal. Untuk itu mahasiswa menuntut rezim Jakowi-JK segera hentikan praktik demokrasi dan menggantikannya dengan sistem Islam dalam kepemimpinan khilafah.

Segera mengembalikan tambang emas dan kekayaan alam Indonesia lainnya yang dikuasai asing kepada rakyat. Hentikan pinjaman luar negeri dan hutang riba yang jelas haram. Sebagai gantinya wujudkan Rp300 triliun APBN yang berasal dari kekayaan alam, zakat, fa’i dan jizyah.

Mengalihkan seluruh investasi disektor non riil yang diharamkan oleh Alllah Swt kepad sektor riil dan terakhir melarang seluruh bentik pergaulan bebas, pornografi, dan pornoaksi.[Mahful/MI Babel/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "ICMS Babel 2014: Campakkan Demokrasi Ganti dengan Syariah dan Khilafah!"

close