Pada
bulan Mei ini, Hizbut Tahrir Indonesia mengadakan acara yang tergolong
besar, yaitu Muktamar Khilafah. Acara yang diselenggarakan di lebih dari
30 kota besar di Indonesia ini adalah dalam rangka mengokohkan
perjuangan umat dalam memperjuangkan kembalinya kehidupan Islam dalam
naungan negara Khilafah Islam. Namun sebagian pihak menilai bahwa acara
seperti ini tidak akan banyak bermanfaat, sebab acara seperti ini
seolah-olah tidak berbeda dengan acara-acara Hizbut Tahrir sebelumnya
seperti Konferensi Khilafah internasional tahun 2007 di Gelora Bung
Karno atau Muktamar Ulama Nasional tahun 2009, Muktamar Mubaligah
Indonesia, Kongres Mahasiswa Islam Indonesia, Konferensi Rajab, atau
Konferensi Tokoh Umat. Bahkan, ada yang bernada sinis menyatakan bahwa
Muktamar Khilafah ini diadakan untuk menyambut muktamar-muktamar
selanjutnya. Maksudnya, Hizbut Tahrir tidak pernah berhasil menegakkan
khilafah tetapi hanya berhasil mengadakan muktamar-muktamar khilafah.
Berkaitan dengan adanya pendapat-pendapat seperti itu, selayaknya kita
mengembalikannya kepada Allah. Apa pun prasangka orang, kita kembalikan
semua kepada Allah. Terlepas dari adanya prasangka-prasangka seperti
itu, kita selayaknya bisa mengindera berbagai fakta yang ada. Fakta
adalah realitas yang terindera, sehingga dari fakta itulah kita
berkesimpulan.
Fakta pertama, konsep khilafah semakin diterima
masyarakat. Muktamar Khilafah ini diadakan dengan melibatkan lebih dari
250.000 kaum muslim. Mulai dari Konferensi Khilafah Internasional tahun
2000 di Lapangan Tenis Indoor Senayan, Konferensi Khilafah Internasional
tahun 2007, Muktamar Ulama Nasional tahun 2009, Muktamar Mubaligah
Indonesia, Kongres Mahasiswa Islam Indonesia, Konferensi Rajab,
Konferensi Tokoh Umat, dan Muktamar Khilafah tahun 2013, tema yang
diangkat adalah tentang khilafah. Khilafah, khilafah, dan selalu
khilafah. Sekali pun tema yang diangkat adalah sama, tetapi peserta
konferensi selalu meningkat dari tahun ke tahun. Ini artinya, ide
khilafah semakin diterima masyarakat.
Fakta kedua, semakin
kokohnya perjuangan. Ini juga tidak akan bisa luput dari pengamatan
siapa pun. Bahwa dengan semakin banyaknya peserta berbagai muktamar,
telah menunjukkan bahwa perjuangan penegakan khilafah ini semakin
mendapatkan dukungan umat. Semakin banyak orang yang mendukung sebuah
ide, itu artinya ide itu akan semakin kokoh keberadaannya. Semakin
banyak orang yang mendukung perjuangan penegakan khilafah, maka
perjuangan tersebut semakin kuat dari waktu ke waktu.
Fakta
ketiga, bahwa jumlah kader dakwah untuk perjuangan penegakan khilafah
dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ini jelas terlihat dari jumlah
peserta berbagai macam acara besar yang diselenggarakan Hizbut Tahrir
sejak tahun 2000 sampai 2013 ini. Pada Konferensi Khilafah Internasional
yang diselenggarakan tahun 2000, Hizbut Tahrir mampu mendatangkan
10.000 peserta dari seluruh pelosok Indonesia. Tujuh tahun berikutnya,
pada tahun 2007, Gelora Bung Karno dipenuhi kaum muslimin pejuang
syariah dan khilafah sebanyak 100.000 orang. Enam tahun kemudian, pada
tahun 2013 ini telah terjadi peningkatan yang signifikan, sekitar lebih
dari 250.000 orang telah turut dalam perjuangan penegakan Khilafah
Islamiyah. Ini tentu fakta yang tidak bisa kita pungkiri.
Fakta
keempat, semakin kuatnya dukungan tehadap Hizbut Tahrir. Sebagaimana
kita ketahui, penyelenggara berbagai acara besar yang mengangkat tema
sentral tentang khilafah adalah Hizbut Tahrir. Namun sekalipun
penyelenggaranya adalah Hizbut Tahrir, tetapi tidak bosan-bosannya umat
menghadiri berbagai acara Hizbut Tahrir tersebut. Bahkan tema yang
diangkat selalu sama, tetapi umat tidak juga bosan. Justru dengan
berbagai acara tersebut, Hizbut Tahrir telah menegaskan kepada umat
bahwa khilafah adalah satu-satunya topik yang perlu dibahas untuk
mengembalikan kehidupan Islam. Alhamdulillah, umat pun menyambut dengan
sambutan yang hangat.
Demikianlah beberapa fakta yang bisa kita
lihat dan kita rasakan. Semuanya positif dan progresif. Semuanya
menunjukkan kemajuan bukan kemunduran. Umat bukannya semakin tertipu
dengan status quo, tetapi umat justru semakin sadar bahwa khilafah
satu-satunya solusi. [Ummu Sarah Laila]
Berbagi :
Posting Komentar
untuk "4 Fakta Yang Menepis Opini Negatif Seputar Muktamar Khilafah"
Posting Komentar untuk "4 Fakta Yang Menepis Opini Negatif Seputar Muktamar Khilafah"