Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mempersiapkan Diri Memasuki ‎Ramadhan

Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Setiap muslim bergembira menyambut kedatangannya. Namun tahukah, tidak semua muslim yang bergembira menyambut kedatangannya ternyata mampu meraih kemuliaan Ramadhan. Mengapa? Karena mereka tidak mengetahui bagaimana cara menjalani masa yang diberkahi ini dengan benar. Keadaan mereka hampir seperti yang diisyaratkan Rasulullah Saw. bahwa mereka berpuasa namun hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Na’udzubillahi min dzalik.
Lantas, apa yang harus dipersiapkan agar kita dapat menjalani masa yang hanya datang setahun sekali tersebut dan mendapat kemuliaannya? Berikut paparannya.

Kokohkan ‘Azam


Berhasilnya sebuah cita-cita sangat tergantung pada komitmen (tekad). Maka hal yang pertama harus ditancapkan adalah mengokohkan komitmen untuk mendapatkan kebaikan di bulan mulia ini. Komitmen atau ‘azam haruslah ditancapkan disertai dengan sikap tawakal kepada Allah SWT. Ini berarti setiap muslim harus memiliki kekuatan azam serta upaya yang sungguh-sungguh dengan penyandaran akan semua hasilnya kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman :

“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (TQS. Ali Imran [3] : 159)
Setiap muslim harus berkomitmen bahwa Ramadhan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, menambah amal sholih, membersihkan segenap dosa dan kesalahan serta bertaubat untuk kembali kepada jalan kebaikan (Islam). Mereka juga harus menguatkan harapan bahwa amaliyah Ramadhan kali ini adalah yang terbaik dari yang pernah kita lakukan sebelumnya; bahwa semua kesalahan yang telah dibuat sebelumnya tidak terulang lagi. Inilah mengapa Ramadhan harus menjadi bulan perubahan.

Luruskan Niat

Sesungguhnya setiap amal tergantung niat. Demikianlah pesan Rasulullah Saw. yang sering kita dengar. Maka, marilah kita pastikan bahwa semua amalan di bulan ini (dan tentunya di bulan-bulan lainnya) diniatkan ikhlas karena Allah SWT dan untuk mengharap ridha-Nya semata. Puasa dan sahur yang berat, tidur yang teramat singkat dan tenaga yang begitu terkuras, bahkan jihad meski harus berpuasa tidak lain dilakukan agar Allah SWT menggolongkan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yang bertaqwa. Setiap muslim dilarang mengharapkan nilai materi dari semua itu. Jika hal ini yang terjadi, maka ibadahnya menjadi sia-sia belaka.

Allah SWT berfirman :
“Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb seluruh alam.” (QS. Al Anaam: 162)

Bersihkan Jiwa dengan Taubat

Tanpa jiwa yang bersih, niscaya kita akan merasakan beratnya menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Demikian pula, kita akan merugi jika kita memasuki bulan berkah ini, sementara masih banyak kemaksiyatan atau kemunkaran yang dilakukan. Oleh karena itu, sebelum memasuki bulan mulia ini, hendaklah kita berserah diri dan bertaubat kepada Allah SWT. Selanjutnya, di bulan Ramadhan kita berusaha untuk melaksanakan berbagai kebaikan yang tentunya nilainya akan dilipat gandakan.

Gali Tsaqofah Islam

Sebelum Ramadhan tiba, alangkah baiknya jika kita mempelajari kembali tsaqofah atau hukum-hukum seputar puasa dan berbagai amalan yang disyariatkan di bulan Ramadhan. Hal ini bertujuan, agar kita memahami betul status hukum semua perkara yang dilakukan di bulan Ramadhan. Dengan ilmu ini pula, kita tidak akan ketinggalan satu peluang kebaikan pun.

Memiliki ilmu tentang amalan di bulan Ramadhan menjadi fardhu ‘ain (kewajiban individu) setiap muslim. Tanpa ilmu, ibadah bisa sia-sia, karena bisa jadi tidak sesuai dengan yang dikehendaki Allah SWT.

Banyak Berdoa


Sungguh, kekuasaan Allah SWT jauh di atas hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, marilah kita memperbanyak berdoa kepada Allah SWT agar Dia berkenan memberikan kemudahan kepada kita dalam menjalani berbagai amalan di bulan mulia ini. Kita tentu tidak menghendaki Ramadhan datang sementara fisik dan mental kita dalam keadaan tidak siap. Semoga Allah SWT menjauhkan segala aral dan memberikan kemampuan lahir dan batin dalam malalui Ramadhan.

Mempersiapkan Keluarga


Keluarga menjadi faktor penting agar pelaksanaan amaliyah di bulan ini berjalan optimal. Jika seluruh anggota keluarga bergembira menyambut Ramadhan dan bersungguh-sungguh meraih kemuliaannya, maka hal ini akan memudahkan tercapainya berbagai target yang telah kita tetapkan. Sebaliknya, jika suasana keluarga tidak kondusif bahkan memberikan beban masalah yang banyak, maka pelaksanaan ibadah di bulan ini menjadi kurang optimal.

Ibu amat berperan penting memberikan suasana yang kondusif pada keluarga. Mendidik anak berpuasa, mengajarkan bersabar dalam setiap kesempatan, dan senantiasa bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan adalah diantara hal-hal yang bisa ibu lakukan.

Kencangkan Dakwah

Dakwah Islam harus selalu dikencangkan, apalagi menjelang Ramadhan. Inilah kesempatan kita untuk memngingatkan kembali agar umat menjalani kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, menyeru manusia ke jalan Islam, menentang kebijakan penguasa yang bertentangan dengan Syariah Islam dan mengajak manusia agar bersiap menyambut tamu agung ini adalah aktivitas penting yang harus semakin dikencangkan. Sebab, jika umat tidak siap memasuki Ramadhan maka akan sia-sialah harapan agar umat kembali ke jalan Islam dengan datangnya Ramadhan.

Menyusun Rencana Aktivitas

Untuk mengoptimalkan kesempatan langka ini, hendaklah kita menyusun rencana aktivitas dan target capaiannya. Beberapa rencana kegiatan tersebut misalnya; tadarus dan tadabbur al Qur’an, mempelajari buku-buku ke-Islaman, mengikuti atau bahkan merancang training ke-Islaman, menyantuni fakir-miskin, amar ma’ruf nahi munkar dan lain-lain.

Bagi pengemban dakwah, penyusunan rencana kegiatan menjadi hal yang sangat urgen. Pasalnya, Ramadhan menjadi saat yang paling spesial. Mengapa? Karena pada bulan ini, umat pada umumnya berada pada tingkat ghirah Islam yang cukup tinggi. Maka kecermatan para pengemban dakwah untuk menangkap dan menyalurkan ghiroh Islam tersebut sangat diperlukan. Inilah saat yang amat mendukung untuk mengajak umat kembali ke jalan Allah SWT dan memuliakan agama-Nya.

Alokasi waktu yang berbeda dibandingkan hari-hari di luar Ramadhan juga dimanfaatkan oleh para pengemban dakwah untuk merancang aktivitas memperkaya tsaqofah dan kemampuan untuk berdakwah. Memperbanyak dirosah fardiyah (belajar mandiri) atau berguru kepada ustadzah untuk mempelajari berbagai tsaqofah Islam, atau membaca buku-buku, menghafal ayat al Qur’an dan Hadits, hingga menghadiri majlis-majlis taklim, adalah sebagian dari aktivitas yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengemban dakwah.

Semua itu membutuhkan perencanaan matang, agar saat Ramadhan tiba, segala persiapan telah dilakukan. Tinggallah menjalankan dan mengevaluasi, apakah targetnya telah terpenuhi.

Penutup

Demikianlah persiapan menyambut sang tamu agung, bulan Ramadhan. Semoga kita dapat melaluinya dengan penuh keikhlasan dan mengharap ridha Allah SWT. Sehingga Allah SWT berkenan meningkatkan kualitas taqwa dan memudahkan semua urusan kita. Aamiin. [Noor Afeefa]

Posting Komentar untuk "Mempersiapkan Diri Memasuki ‎Ramadhan"

close