Nafâits Tsamarât: Bagaimana Kalian Menyambut Seruan Puasa dan Kesucian, Namun Kalian Tidak Menyambut Seruan Kemuliaan dan Kekuasaan
Wahai kaum Muslim: Sungguh kalian telah
kedatangan bulan Ramadhan, bulan di mana kalian diwajibkan berpuasa, dan
dikuatkan dengan melakukan shalat malam. Bahkan menjadikan pelaksanaan
ketaatan di bulan ini lebih utama di banding bulan-bulan lainnya. Bulan
Ramadhan bulan di mana diturunkannya al-Qur’an, bulan ketaatan,
penaklukan dan kepahlawanan. Pada bulan Ramadhan ini pintu-pintu surga
dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup. Umat Islam generasi pertama
telah menyambut bulan penuh berkah ini dengan ketaatan, dan mengisi
lembaran-lembarannya dengan kebanggaan dan kehormatan. Lalu, dengan apa
kalian menyambut kedatangan bulan yang mulia ini? Kalian menyambutnya,
sementara Kitab Tuhan kalian disia-siakan, dan tidak diterapkan di
tengah-tengah kalian. Kalian menyambutnya, sementara kalian dalam
kekacauan tidak bersatu dengan kaum Muslim yang lain di bawah satu
kepemimpinan, dan satu bendera. Kalian menyambutnya, sementara kaum
Muslim terhormat meminta tolong pada kalian, namun kalian tidak
menolongnya! Tidakkah darah kaum Muslim ditumpahkan, dan kehormatannya
dirampas?! Sedang kalian di atas meja-meja makan dengan menunggu seruan
muazin (Allahu Akbar, Allah Maha Besar)? Berapa banyak seruan
bergema, menangis berseru meminta tolong keimanan kalian, dan
membangkitkan tekad kalian, namun kalian tidak meresponnya sama sekali!
(Allahu Akbar, Allah Maha Besar) seruan untuk menegakkan negara Khilafah Rasyidah. (Allahu Akbar, Allah Maha Besar) seruan untuk menolong kaum Muslim di seluruh penjuru negeri-negeri kaum Muslim. (Allahu Akbar,
Allah Maha Besar) dengannya Khalifah kaum Muslim melakukan jihad untuk
membebaskan negeri-negeri kaum Muslim dari kotoran kaum kafir, dan untuk
menyebarkan Islam dengan membawa rahmat bagi seluruh alam semesta.
Bagaimana kalian menyambut seruan puasa dan kesucian, namun kalian tidak
menyambut seruan kemuliaan dan kekuasaan!.
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 12/7/2013.
Posting Komentar untuk "Nafâits Tsamarât: Bagaimana Kalian Menyambut Seruan Puasa dan Kesucian, Namun Kalian Tidak Menyambut Seruan Kemuliaan dan Kekuasaan"