AS Masih Mencari Koalisi Internasional untuk Serang Suriah
Hingga saat ini, Amerika Serikat sebenarnya masih mencari dukungan
koalisi internasional sebelum melakukan aksi militer ke Suriah. Hal ini
pasca sekutu dekat mereka, Inggris memutuskan untuk tidak bergabung
dengan AS.
"Pendekatan kami adalah melanjutkan pencarian koalisi internasional yang bersedia beraksi bersama," ujar Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel seperti dilansir AFP, Jumat (30/8/2013). Hal ini disampaikan Hagel di sela-sela kunjungannya di Manila, Filipina.
Lebih lanjut, Hagel menyatakan, AS sangat menghormati sikap yang diambil oleh parlemen Inggris untuk tidak melakukan aksi militer ke Suriah. "Setiap negara memiliki tanggung jawab untuk membuat keputusan masing-masing," tuturnya.
"Kami akan terus berkonsultasi dengan Inggris sama seperti dengan semua sekutu kami. Konsultasi ini mencakup langkah-langkah ke depan bersama dalam menanggapi serangan senjata kimia di Suriah," jelas Hagel.
Ketika ditanya apakah ada hal yang harus dilakukan Suriah demi menghindari kemungkinan aksi militer AS, Hagel mengaku enggan berandai-andai.
"Saya tidak diberitahu adanya perubahan soal posisi rezim Assad dalam isu apapun. Saya memperhatikan realitas yang ada. Saya tidak ingin berspekulasi pada situasi akhir," ucapnya dalam konferensi pers dengan jajaran pemerintah Filipina.
Pemerintah AS sangat meyakini bahwa pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan kimia di Damaskus pekan lalu. Atas hal tersebut, tim inspeksi PBB telah berada di lokasi untuk melakukan pemeriksaan secara langsung.
Jika sejumlah negara lain menunggu hasil pemeriksaan PBB, tidak demikian halnya dengan AS. Secara terang-terangan, AS bahkan mengutarakan rencananya untuk melakukan aksi militer ke Suriah. Namun serangan tersebut akan dilakukan secara terbatas dan dimaksudkan untuk menghukum rezim Assad agar tidak lagi menggunakan senjata kimia.
Menyikapi rencana AS, Perdana Menteri Inggris David Cameron sebagai sekutu dekat AS menyatakan dukungan. Namun rupanya parlemen Inggris memiliki pendapat berbeda. Dalam voting parlemen, mayoritas anggota parlemen Inggris menentang aksi militer ke Suriah. [detik.com]
"Pendekatan kami adalah melanjutkan pencarian koalisi internasional yang bersedia beraksi bersama," ujar Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel seperti dilansir AFP, Jumat (30/8/2013). Hal ini disampaikan Hagel di sela-sela kunjungannya di Manila, Filipina.
Lebih lanjut, Hagel menyatakan, AS sangat menghormati sikap yang diambil oleh parlemen Inggris untuk tidak melakukan aksi militer ke Suriah. "Setiap negara memiliki tanggung jawab untuk membuat keputusan masing-masing," tuturnya.
"Kami akan terus berkonsultasi dengan Inggris sama seperti dengan semua sekutu kami. Konsultasi ini mencakup langkah-langkah ke depan bersama dalam menanggapi serangan senjata kimia di Suriah," jelas Hagel.
Ketika ditanya apakah ada hal yang harus dilakukan Suriah demi menghindari kemungkinan aksi militer AS, Hagel mengaku enggan berandai-andai.
"Saya tidak diberitahu adanya perubahan soal posisi rezim Assad dalam isu apapun. Saya memperhatikan realitas yang ada. Saya tidak ingin berspekulasi pada situasi akhir," ucapnya dalam konferensi pers dengan jajaran pemerintah Filipina.
Pemerintah AS sangat meyakini bahwa pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan kimia di Damaskus pekan lalu. Atas hal tersebut, tim inspeksi PBB telah berada di lokasi untuk melakukan pemeriksaan secara langsung.
Jika sejumlah negara lain menunggu hasil pemeriksaan PBB, tidak demikian halnya dengan AS. Secara terang-terangan, AS bahkan mengutarakan rencananya untuk melakukan aksi militer ke Suriah. Namun serangan tersebut akan dilakukan secara terbatas dan dimaksudkan untuk menghukum rezim Assad agar tidak lagi menggunakan senjata kimia.
Menyikapi rencana AS, Perdana Menteri Inggris David Cameron sebagai sekutu dekat AS menyatakan dukungan. Namun rupanya parlemen Inggris memiliki pendapat berbeda. Dalam voting parlemen, mayoritas anggota parlemen Inggris menentang aksi militer ke Suriah. [detik.com]
Posting Komentar untuk "AS Masih Mencari Koalisi Internasional untuk Serang Suriah "