Inilah Tiga Faktor yang Membuat DPR menjadi Dewan Perampok Rakyat
Meski gaji para anggotanya terbesar keempat sejagad, Dewan Perwakilan
Rakyat tetap saja menjadi lembaga terkorup.. “Gaji tinggi tidak menjadi
jaminan untuk mengurangi korupsi karena korupsi sudah menjadi penyakit
sosial,” ujar Dr Arim Nasim kepada mediaumat.com, Ahad (28/7).
Menurutnya, penyakit sosial yang secara riil membuat DPR menjadi dewan perampok rakyat tersebut terjadi setidaknya lantaran tiga faktor.
Pertama, pemikiran kapitalis. Saat ini perilaku DPR
khususnya dan masyarakat pada umum dihinggapi dengan tiga pemikiran yang
merusak yang merupakan pemikiran yang disebarluaskan oleh para
kapitalis yakni: sekulerisme (peraturan agama hanya dijalankan dalam
masalah ritual); asas manfaat sebagai tolok ukur perbuatan; dan
menjadikan kenikmatan jasmani sebagai standar kebahagiaan.
Kedua, perasaan yang tidak islami. Perasaan ini lahir
lantaran mengadopsi pemikiran kapitalis. Sehingga tidak membenci yang
dibenci Allah SWT dan tidak merindukan yang diridhai Allah SWT.
Ketiga, peraturan yang rusak karena hasil buatan manusia.
Karena faktor pertama dan kedua tadi maka dibuatlah peraturan yang tidak
berbasis syariah. Konsekuensinya tentu saja akan dibuatlah hukum
berbasis kepentingan para pembuatnya.
“Di Indonesia malah lebih parah kalau di berbagai negara korupsi
dihukum dengan hukuman berat bahkan sampai hukuman potong kepala, di
Indonesia malah koruptor dipotong masa tahanannya bahkan penjara di
Indonesia bukan sesuatu yang menakutkan karena bisa milih fasilitas
laksana Hotel,” bebernya.
Ketua Lajnah Maslahiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia tersebut juga
menyatakan pemikiran kapitalis akan terus bercokol selama sistem
demokrasi diterapkan. Karena sistem ini merupakan lahan yang subur bagi
orang-orang yang rakus dalam mengeksploitasi rakyat dan sumber daya
alam.
“Karena itu, untuk mewujudkan keadilan dan menghilangkan korupsi,
kita harus mencampakkan biang korupsi dan ketidakadilan yaitu
manusia-manusia yang rakus. Dan sistem demokrasi yang diterapkan diganti
dengan sistem yang adil dan amanah yaitu sistem Islam yang dilaksanakan
oleh orang-orang yang adil dan amanah,” pungkasnya.
Seperti diberitakan merdeka.com (27/7), Independent
Parliamentary Standards Authority (Ipsa) dan Dana Moneter Internasional
(IMF) melansir bahwa gaji anggota DPR Indonesia salah satu yang paling
besar di dunia setelah Nigeria, Kenya dan Ghana. Namun sayangnya, gaji
selangit tak membuat para legislator Tanah Air bekerja profesional.
Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang terlibat dalam sejumlah kasus
korupsi.[MediaUmat.com, 29/7/2013]
Posting Komentar untuk "Inilah Tiga Faktor yang Membuat DPR menjadi Dewan Perampok Rakyat"