Amerika Serikat Sadap Indonesia, Aksi Protes HTI Bukan Omong Kosong
SEPERTI dilansir Sydney Morning Herald, Senin (29/10),
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Indonesia, disebut sebagai
salah satu dari 90 pos yang memiliki fasilitas penyadapan intelijen AS
di seluruh dunia.
Dalam pemberitaannya, koran terkemuka di Australia tersebut
menampilkan sebuah peta yang mendaftar 90 fasilitas pemantauan
elektronik (electronic surveillance facility). Salah satu kota yang
menjadi lokasi Kedubes AS dalam peta tertanggal 13 Agustus 2010 itu
adalah Jakarta. Peta serupa juga dipublikasikan oleh majalah terkemuka
di Jerman, Der Spiegel. Menanggapi pemberitaan ini, Menteri Luar Negeri
RI Marty Natalegawa mengatakan akan memanggil Kuasa Usaha AS untuk
Indonesia, Kristen Bauer.
“Informasi bahwa gedung Kedubes Amerika Serikat di Jakarta memiliki
fasilitas penyadapan menunjukkan bahwa protes Hizbut Tahrir selama ini
bukanlah omong kosong. Bahwa benar, gedung Kedubes AS di Jakarta
merupakan markas intelijen,” kata Jubir HTI, Ismail Yusanto dalam
keterangan persnya, Jum’at (1/11).
Meskipun baru dugaan, namun sumber informasi mengenai hal itu
sangatlah akurat. Ditambah adanya fakta penyadapan yang dilakukan AS
terhadap negara-negara lain seperti Jerman dan Prancis, sebagaimana
diberitakan oleh majalah Der Spiegel yang menyebut Amerika Serikat memata-matai Kanselir Jerman itu sejak 2002.
Operasi yang sama juga dilakukan pada 80 lokasi lain di seluruh
dunia. Menteri Dalam Negeri Jerman mengatakan operasi seperti itu
merupakan tindakan ilegal. Selain menyadap ponsel Merkel, Badan Keamanan
Nasional Amerika, NSA, juga memonitor jutaan telepon yang dilakukan
warga Jerman dan Prancis. Der Spiegel mengklaim telah melihat dokumen
rahasia dari NSA yang menunjukkan ponsel Merkel disadap sejak tahun
2002, tiga tahun sebelum dia menjadi kanselir.
“Gedung Putih sendiri tidak menyangkal secara tegas praktek
penyadapan ini, ini membuktikan dugaan praktik ini sangat kuat,” lanjut
Ismail. [Pz/Islampos/VisiMuslim.Com]
Posting Komentar untuk "Amerika Serikat Sadap Indonesia, Aksi Protes HTI Bukan Omong Kosong"