Mantan Aktivis 98 Sebut Reformasi Sebagai Kecelakaan Politik
Disela-sela Kongres Mahasiwa Islam Se-Sulawesi, salah satu orator yang diundang Ust. Agung Wisnuwardana yang dulunya merupakan aktivis mahasiswa 98 menyebutkan bahwa peristiwa reformasi tahun 1998 itu adalah sebuah kecelakaan politik besar bagi rakyat Indonesia, Makassar (15/3).
Saat wartawan visimuslim.com bertanya tentang apa perbedaan konsep yang diusung oleh mahasiwa tahun 1998 dengan konsep yang diusung mahasiswa Islam hari ini, khususnya jika dikaitkan dengan Kongres Mahasiswa Islam Sulawesi saat ini, beliau menegaskan bawah reformasi yang diusung mahasiswa pada tahun 1998 adalah sebuah kecelakaan politik yang sangat fatal.
"Peristiwa tahun 1998 itu adalah sebuah kecelakaan politik di mana mahasiswa saat itu kebanyakan adalah agen dari tangan-tangan penjajah. Posisi mahasiswa saat itu hanya sebagi moral force yang difungsikan hanya untuk menjatuhkan Soeharto. Sementara konseptual bagaimana negara ini pasca tumbangnya Soeharto tidak pernah dibayangkan mahasiswa". Jelasnya.
Beliau juga menjelaskan bahwa karena mahasiswa tidak punya konsep perubahan yang matang pasca tumbang Soeharto, sehingga penjajah melalui agen-agennya kembali berhasil memasukkan konsep-konsep neoliberalismenya di Indonesia.
"Ini adalah sebuah kecelakan politik bagi rakyat Indonesia, karena bukan justru lebih baik tapi sebaliknya semakin parah". Tegasnya.
Beliau juga menambahkan bahwa mahasiswa pada saat itu memang tidak punya idealisme karena pada ujungnya setelah lepas dari status mahasiswa mereka justru kembali bergabung dengan partai politik yang dahulunya mereka kritik habis.
"Saya katakan mereka tidak punya Idealisme, mengapa ? karena lepas dari status mahasiswa mereka justru kembali bergabung dengan partai politik yang dahulunya mereka kritik habis, mereka menjual harga diri mereka itulah saya katakan mereka tidak punya idealisme." Tambahnya lagi. [AF/VisiMuslim.Com]
Posting Komentar untuk "Mantan Aktivis 98 Sebut Reformasi Sebagai Kecelakaan Politik"