Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

‘Balapan Liar’ Harga Pangan

“Kami punya satu kesimpulan sampai dengan 10 persen kenaikan harga masih bisa diterima.”
 
Menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri harga kebutuhan pokok terus merangkak naik, bahkan bak balapan liar. Namun, pemerintah lagi-lagi tak sigap mengantisipasi kebiasan tahunan ini.

Padahal sebelumnya harga beberapa bahan pangan pokok sudah naik. Misalnya, harga cabe, bawang merah dan putih yang meroket. Begitu juga harga daging dan beras juga sudah merangkak beberapa bulan lalu.

Jelang bulan suci kali ini, pemerintah kembali luntang-lantung menjaga stabilisasi harga. Dengan kondisi tak mempunyai stok penyangga, kecuali beras, pemerintah bakal sulit mengendalikan harga kebutuhan pokok.

Untuk beras, pemerintah masih bisa berharap untuk mengintervensi pasar jika harga makanan pokok ini melonjak. Tapi untuk komoditas lain, seperti cabe, bawang merah, bawang putih, daging, telur dan bahan pangan lainnya, pemerintah paling banter hanya mengimbau.

Imbauan bagi pelaku usaha, khususnya pedagang, tak akan pernah mempan mengendalikan harga. Imbasnya, akhirnya konsumen harus rela menerima kenaikan harga bahan pangan. Lagi-lagi, pemerintah akan menerima kenyataan, lonjakan inflasi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung usai rakor Kebijakan Stabilisasi Harga Pangan di Kementerian Perekonomian, Jakarta, beberapa waktu lalu mengatakan, pemerintah secara khusus memperhatikan perkembangan empat harga komoditas pangan yakni daging ayam, telur, bawang merah dan bawang putih.

“Dari hasil pantauan yang kita lihat hanya ada beberapa komoditas yang meningkat harganya dan  ini kita rasa cukup tinggi yaitu daging ayam, telur ayam, bawang merah dan bawang putih,” katanya.

Untuk menjaga harga berbagai komoditas pangan agar tidak mengalami lonjakan tinggi, kata Chairul, pemerintah menggunakan strategi. Hal ini agar tidak terlampau mengendalikan  komoditas ke arah harga rendah, tapi mengendalikan dengan batasan tertentu agar petani dan peternak tidak rugi.

Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi menganganggap, masalah kenaikan harga komoditas pangan menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri sangatlah penting. Saat ini laju kenaikan harga cukup tinggi adalah bawang merah mencapai 15 persen dan telur ayam mencapai 10 persen.

Meskipun kedua komoditas pangan ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, Mendag menjamin pasokan akan cukup saat Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. “Stok cukup, kami yakin harga akan kembali normal menjelang puasa,” katanya.

Naik 10 Persen

Sementara itu Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian (Kementan), Emilia Yusni Harahap menilai, kecenderungan kenaikan harga produk pertanian menjelang Puasa dan Hari Raya, bukan suatu yang luar biasa. Bahkan menjadi suatu hal yang rutin dihadapi menjelang hari besar keagamaan.

“Kami punya satu kesimpulan sampai dengan 10 persen kenaikan harga masih bisa diterima. Tetapi yang perlu kita kawal jangan sampai terjadi lonjakan harga yang melebihi kewajaran,” ujarnya.

Data Kementerian Pertanian, tren kenaikan harga yang cukup tinggi terjadi pada produk telur dan daging ayam. Harga daging dan telur ayam terus bergerak naik sejak minggu ke-3 bulan April tahun 2014. Harga daging dan telur ayam di minggu ke IV bulan April 2014 masing-masing mencapai Rp 17.258/kg dan Rp 14.925/kg. Sedangkan minggu IV bulan Mei harga kedua produk tersebut masing-masing mencapai Rp 28.826/kg dan Rp 19.640/kg.

“Pergerakan harga maju terjadi pada telur dan daging ayam. Kami cek dan bagaimana kekuatan pasokan kita bukan karena tidak ada pasokan. Tetapi pasokan lebih dari cukup tetapi yang biasa terjadi jelang Ramadan dan Hari Raya ada aktivitas khusus dan permintaan naik signifikan,” tutur Emilia.

Sementara itu, untuk harga produk pangan lain seperti harga beras medium bergerak stabil di harga Rp 8.847/kg, jagung stabil Rp 6.273/kg, harga cabai merah besar turun dari Rp 25.660/kg pada minggu ke-2 April menjadi Rp 19.454/kg, cabai merah keriting juga turun dari Rp 23.754/kg pada minggu ke-3 April menjadi Rp 18.950/kg, cabai rawit merah juga turun dari Rp 49.000/kg di minggu ke-1 April menjadi Rp 26.985/kg dan daging sapi tetap di kisaran harga Rp 97.000-98.000/kg.

“Sayur mayur dan cabe harganya tidak mengkhawatirkan. Harga bawang sedikit naik Rp 17.614/kg di minggu ke-3 bulan April menjadi Rp 23.802/kg pada minggu ke IV bulan Mei,” katanya.

Untuk pasokan, Emilia memastikan seluruh pasokan kebutuhan pangan termasuk beras aman menjelang Puasa dan Lebaran. Bahkan stok beras cukup besar. Perum Bulog memiliki stok sebesar 1,9 juta ton. “Jumlah ini aman sampai akhir tahun,” katanya. [Joe Lian/HTI/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "‘Balapan Liar’ Harga Pangan"

close