Subsidi Dicabut, Rakyat Sejahtera?
Pernyataan Bank Dunia yang menyebut kalau subsidi di cabut rakyat
akan lebih sejahtera, menurut pengamat ekonomi Arim Nasim, jelas
merupakan kebohongan.
“Karena faktanya setiap subsidi dikurangi dan harga BBM dinaikan
justru sebaliknya rakyat semakin miskin dan jumlah orang miskin
bertambah, yang sejahtera hanyalah para kapitalis dan kroni-kroninya,”
ungkapnya kepada mediaumat.com, Selasa (24/6) melalui pesan singkat.
Menurut Arim, pencabutan subsidi tidak secara otomatis akan
meningkatkan pendapatan karena pencabutan subsidi hanya mengurangi
pengeluaran anggaran tapi selalu dialihkan untuk anggaran yang lain.
“Misalnya infrastuktur, itupun hanya alasan untuk menipu rakyat
karnea kenyataannya setiap kenaikan BBM ternyata infrastruktur tetap
jelek, biaya pendidikan dan kesehatan tetap mahal,” kritiknya.
Arim merekomendasikan kalau ingin meningkatkan pendapatan yang harus
dilakukan pemerintah adalah mengambil alih sumber daya alam (SDA) milik
rakyat yang saat ini dikuasai para kapitalis pemilik Freeport, Newmont
dll.
“Tapi, ini tidak bisa dilakukan selama sistem yang diterapkan sistem
demokrasi kapitalis dan rezim yang berkuasa adalah para agen kapitalis,”
ungkapnya.
Karena itu, sistem pemerintahannya harus diganti dengan sistem
pemerintahan Islam yang menerapkan syariah secara kaaffah yakni
khilafah.
“Dengan sistem khilafah, SDA akan menjadi sumber utama APBN dan
dinikmati oleh rakyat tanpa harus mengurangi subsidi,” pungkas Ketua
Lajnah Maslahiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia tersebut. [mediaumat.com,
25/6/2014]
Posting Komentar untuk "Subsidi Dicabut, Rakyat Sejahtera? "