Konferensi Islam dan Peradaban 1435 H HTI Kota Parepare Sulsel
Parepare, VisiMuslim.Com - Wacana
sistem ekonomi liberal mengemuka dalam perhelatan akbar Konferensi Islam dan Peradaban 1435 H DPD II HTI Kota Parepare di Hotel Bugis (27/5). Lebih luas, HTI Parepare bahkan
menyoroti kondisi Indonesia negeri yang semakin menuju bentuk liberalnya akibat
penerapan demokrasi kapitalisme.
Mursyid Najamuddin sebagai
pembicara pertama mengungkapkan enam alasan dampak sistem demokrasi yang dimaksud. Pertama, satu orang satu suara. Kedua, adanya kedaulatan Semu. Ketiga,
menjadikan suara mayoritas sebagai kebenaran. Keempat, kesejahteraan rakyat di ‘wakili’
oleh anggota dewan. Ke lima, demokrasi hanya untuk korporasi. Ke enam, demokrasi
hanya menjadi alat penjajahan.
Alasan ini di perkuat oleh paparan materi KH. Shidiq Al
Jawi. Ulama asal Yogyakarta ini menerangkan demokrasi dan sistem ekonomi
liberal telah gagal menyejahterakan rakyat. negara ini mengalami situasi
darurat. Mulai dari darurat kekerasan seksual, darurat narkoba, darurat korupsi
dan darurat negara korporasi. Negara korporasi yaitu negara yang di kuasai oleh
perusahaan swasta baik nasional maupun asing. Tapi anehnya, demokrasi dan
ekonomi Liberal belum juga di tanggalkan.
“Apakah kita harus menunggu sampai kekayaan negeri ini habis di rampok?”
tanya beliau.
Sistem
pemerintahan dalam Islam adalah Khilafah bukan demokrasi, bukan teokrasi, bukan
federasi, bukan Imperium dan bukan kerajaan. Dengan khilafah semua hukum-hukum
didalam Islam bisa di terapkan dan dakwah bisa di tegakkan di seluruh
dunia. Tapi sangat di sayangkan bahwa sistem khilafah ini sudah tidak ada sejak
di hapuskan oleh Mustafa Kamal Attaturk pada tahun 1924.
"Perubahan
harus dilakukan dengan perubahan mendasar, bukan sekedar perubahan orang. Perubahan
mendasar yang di maksud adalah perubahan sistem. Yakni perubahan menuju Sistem
Islam". Seru ketua DPD II HTI Kota Parepare, Andi Subham Mappegau. [zulfikar/parepare/visimuslim.com]
Posting Komentar untuk "Konferensi Islam dan Peradaban 1435 H HTI Kota Parepare Sulsel"