Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mahasiswa Islam Jambi: We Need Khilafah, Not Democracy

Peserta ICMS Jambi Berpose Bersama 
Jambi - Mahasiswa Islam Jambi melakukan aksi menyerukan agar umat menyingkirkan demokrasi dan diganti dengan penerapan syari’ah islam dengan segera dalam bingkai Negara Khilafah Islamiyah. Aksi yang digelar sejak pukul delapan pagi tersebut dikemas dalam bentuk Indonesia Congress of Muslim Students (ICMS) 2014 dengan tema “WE NEED KHILAFAH, NOT DEMOCRACY”.

Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jambi, diantaranya Universitas Jambi (UNJA), Universitas Batanghari (UNBARI), STIKBA, IAIN, STITEKNAS dan STIKOM hadir dalam kegiatan yang digelar pada Ahad (19/10). Patung Sulthan Thaha yang berada tepat di depan halaman kantor Gubernur Jambi menjadi saksi bisu teriakan gabungan mahasiswa tersebut.

Agenda ini dimotori oleh Gema Pembebasan dan LKM DPD I HTI Jambi, yang merupakan salah satu dari rangkaian gerakan 1000 mahasiswa se-Indonesia yang puncaknya akan dilaksanakan pada 2 November mendatang di Jakarta dengan menghadirkan lebih 20.000 (dua puluh ribu) mahasiswa.

Dalam orasinya para mahasiswa menantang para penggiat Demokrasi, Kapitalisme, Liberalisme agar melakukan perang ideologi, argumen mana yang lebih baik apakah hukum buatan manusia yang mereka agung-agungkan sehingga menjadi tuhan mereka atau hukum Allah SWT. “Demokrasi… singkirkan… Khilafah… Tegakkan…” begitu yel-yel yang mereka teriakkan. Mereka juga menuntut kepada pemerintahan Jokowi-JK agar menyelesaikan permasalahan umat dengan islam yang dituangkan dalam Resolusi Mahasiswa untuk Rezim Jokowi-JK.

Aksi yang berlangsung sejak pagi itu menyedot perhatian warga yang melintas, karena setiap minggu halaman kantor Gubernur Jambi selalu digunakan untuk olah raga. Tak ketinggalan aparat kepolisian Kota Jambi turut hadir guna menjaga kelancaran acara. Kabut asap yang cukup tebal di hari itu tak menyurutkan para mahasiswa untuk meneriakkan tuntutannya. Diawali dengan orasi oleh mahasiswa dari UNJA (Hanif) dengan tuntutan untuk mengganti demokrasi dengan syariah islam. Disusul dengan orasi dari mahasiswa UNBARI (Endro), Gema Pembebasan (Subandi), Mahasiswa STIKOM (Asman) dan dari kalangan intelektual (Irfan, S.Pd.I) yang merupakan salah satu dosen di IAIN STS Jambi. Yang menarik adalah bahwa dosen tersebut baru pertama kali berorasi di depan mahasiswa, namun beliau langsung meneriakkan Khilafah! Pidato politik dari perwakilan DPP HTI oleh Ust. Mahmud Jamhur menjadi orasi terakhir dalam acara tersebut.

Di akhir acara mahasiswa dari berbagai PT bersepakat untuk menyerukan Resolusi Mahasiswa untuk Rezim Jokowi-JK. Hal ini ditandai dengan penandatanganan resolusi tersebut oleh perwakilan dari masing-masing PT. Tak mau kalah, setelah acara para mahasiswa yang lain pun berebut untuk menandatangani resolusi itu .[MI HTI Jambi/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "Mahasiswa Islam Jambi: We Need Khilafah, Not Democracy"

close