Mahasiswa UVRI Makassar Tolak Kenaikan Harga BBM
Makassar, visimuslim.com - Mahasiswa UVRI Makassar yang tergabung dalam UKM LDK MPM Asy-Syabab melakukan aksi unjuk rasa terkait rencana pemerintah menaikkan harga BBM di pertigaan Tugu Adipura Tello, Makassar, Sabtu 8/11/2014. Mereka mengkritik rencana kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM yang dinilai dzalim dan mengkhianati rakyat.
Aksi Tolak BBM-Mahasiswa UVRI |
“Baru beberapa Minggu yang lalu di lantik, dengan sumpah dan janji yang akan menyejahterakan rakyat, kebijakan yang dipilihnya sudah meresahkan rakyat. Rakyat menjadi korban, citra kepemimpinannya menjadi olok-olokan masyarakat. Terbukti dengan kedzalimannya menaikan harga BBM di awal kepemimpinannya.” Ungkap Arafin Mahasiswa UKM LDK MPM Asy-Syabab UVRI Makassar dalam orasinya (08/11), Tugu Adipura, Makassar.
Ia melanjutkan, “Kebijakan menaikan harga BBM, adalah kebijakan yang tidak pro dengan rakyat. Sistem yang kita anut berdasarkan suara terbanyak, Jokowi-JK yang terpilih itu merupakan suara terbanyak, maka dengan suara tebanyak pula kami menolak kenaikan harga BBM. Ini adalah bentuk kedzaliman. Jokowi-JK yang selama ini kita agung-agungkan, ternyata dia menyandera rakyatnya sendiri.”
Menurutnya, pemerintah tidak lagi memperhatikan mereka, terbukti dengan kemiskinan yang sudah tak terbendung lagi di Indonesia, di tumpuk dengan kebijakan bodoh yaitu menaikan harga BBM. “Rakyat akan sengsara, rakyat akan menderita, maka kebijakan-kebijakan seperti ini wajib kita tolak.” Ungkapnya
Dalam perkataannya, Indonesia termasuk negara terkaya ke 16 di Indonesia, lantas kemana kekayaan itu semua? “ Subsidi yang katanya di janjikan oleh rakyat, kenapa sampai sekarang rakyat makin melarat? Kemana subsidi-subsidi itu? Dimana janji-janji itu saudara sekalian? Akankah kita turut dan patuh dibohongi oleh mereka? Oleh karena itu, wahai rakyat, kami mengajak kalian semua untuk berjuang bersama-sama untuk memperjuangkan dan menolak rencana kenaikan BBM kali ini oleh pemerintah yang dzalim.” Pungkasnya mengeluhkan keputusan pemerintah yang menurutnya sangat biadab itu.
“Negeri yang kaya akan minyak, negeri yang kaya akan sumber daya alam, tapi ternyata kita menjadi tamu di negeri sendiri. Betapa hinanya kita, betapa menderitannya kita. Kita dihinakan oleh pemimpin-pemimpin kita. Kita terlalu percaya terhadap pendekatannya, janji-janji manisnya, padahal itu bohong, itu adalah awal penderitaan untuk kita.” Pangkasnya
Selain itu, Supriadi dalam orasinya mengatakan “Sumber daya alam kita diberikan kepada negara asing, ini menyebabkan rakyat akan menderita sehingga harga-harga bahan pokok terkait dengan kebutuhan hidup akan meningkat dan mahal. Jadi jelas ini bukan solusi. Harusnya pemerintah mengambil alih semua kekayaan Indonesia dan dikelola oleh negara dan dikembalikan kepada rakyat Indonesia, bukan dikelola oleh asing dan dijual kembali kepada rakyat Indonesia.”
Dalam kecamamannya, Ia memaparkan bahwa kenaikan harga BBM akan menyebabkan orang-orang yang tidak tergolong miskin, akan menjadi miskin dan tingkat kemiskinan di Indonesia akan terus bertambah, dan menaikan harga BBM ini jelas bukan solusi, justru ini penyiksaan.
Mereka menawarkan solusi di balik permasalahan ini, pemimpin sudah bergantian 7 kali, tapi kesejahteraan makin jauh dari kehidupan. Menurut mereka, sistem yang kita anut sekarang ini membuat dilema pemimpin-pemimpin negeri ini dan itu sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Sistem ini tidak mampu menyelesaikan problematika rakyat yang ada di negeri ini. Sistem ini menguntungkan pihak-pihak pribadi, dan jalan satu-satunya harus di gantikan. Sistem yang berlandaskan Kapitalis-Sekuler harus tergantikan dengan aturan Yang diciptakan oleh Sang Maha Yang Menciptakan Sistem, yakni Syari’ah dan dibawah naungan satu Negara yaitu Khilafah. [ifan/af1924]
Posting Komentar untuk "Mahasiswa UVRI Makassar Tolak Kenaikan Harga BBM"