Setelah Serangan Paris, Perancis Berencana Perkenalkan Pelajaran Kewarganegaraan dan ‘Hari Sekularisme’
Anak sekolah Perancis akan diberikan pelajaran mengenai simbol-simbol nasional termasuk tiga warna bendera dan Marseillaise dalam upaya untuk memerangi penyebaran fundamentalisme agama.
Pemerintah mengumumkan langkah-langkah baru itu termasuk “hari sekularisme” setelah terdapat kekhawatiran bahwa sebagian anak – terutama mereka yang berasal dari penduduk imigran – gagal memahami “nilai-nilai republik”.
Anak-Anak Sekolah di Paris |
Pada ini, banyak guru yang mengeluh bahwa sebagian murid menolak untuk mengheningkan cipta selama satu menit bagi 17 korban tiga serangan teroris dua pekan lalu. Sebagian sekolah juga melaporkan bahwa sejumlah murid Muslim menolak gerakan “Je suis Charlie” setelah serangan Charlie Hebdo, dan mengatakan gambar majalah satir tentang Nabi Muhammad itu telah menghina agama mereka.
Para guru akan diberikan pelatihan mengenai “nilai-nilai republik” dalam upaya menghentikan “kaum muda yang putus pendidikan terjerumus ke dalam ekstremisme”. Hal ini merupakan bagian dari skema yang menelan biaya € 250 juta (£ 190 juta) untuk tiga tahun ke depan. Hari Nasional “Hari Sekularisme ” akan diperingati setiap tanggal 9 Desember.
Pekan lalu Perdana Menteri Perancis, Manuel Valls, mengatakan kegagalan untuk mengintegrasikan penduduk imigran dari utara Afrika dan wilayah lain telah menyebabkan semacam “apartheid sosial dan etnis” di Perancis. Para menteri pemerintah juga telah berbicara tentang “ghetto”, yaitu perumahan kumuh di mana terdapat banyak penduduk migran disertai tingginya angka pengangguran dan kemiskinan. [visimuslim.com]
Sumber : theguardian.com, 22/1/2015
Posting Komentar untuk "Setelah Serangan Paris, Perancis Berencana Perkenalkan Pelajaran Kewarganegaraan dan ‘Hari Sekularisme’"