Islam Melindungi Perempuan dan Anak dari Kejahatan Media


Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) menyelenggarakan Kongres Ibu Nusantara ke-3 (KIN) 1437 H. di Balai Sudirman, Sabtu 26 Desember 2015. Event Akbar Ibu Nusantara ini mengusung tema “ Negara Perisai Hakiki Bagi Ibu dan Anak” yang dihadiri oleh 3000 peserta dari berbagai kalangan tokoh perempuan dari berbagai komunitas, seperti ; birokrat, politisi, mubalighah, intelektual, praktisi pendidikan dan kesehatan. Sebelumnya KiN sudah dilaksanakan di 59 kota di Indonesia seperti : Aceh, Jogjakarta, Lampung, Medan, Surabaya, Papua, dan beberapa kota lainnya.

KIN digelar dengan tujuan memahamkan kaum perempuan bahwa system kapitalis tidak memberikan kebaikan sedikit pun bagi kehidupan mereka. Selain itu mengarahkan kaum perempuan untuk menuntut hak, peran dan fungsi mereka agar sesuai dengan fitrah yang ditetapkan Allah SWT. 

Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Ustadzah Iffah Ainur Rochmah memaparkan bahwa media massa telah menjadi alat perang efektif penjajahan Barat atas kaum muslim. Secara sengaja bahkan sistematis media diarahkan dan difungsikan untuk ; melemahkan umat Islam, menghancurkan identitasnya, dan mengokohkan penjajahan politik- ekonomi dan budaya mereka. Efektif karena tidak kenal waktu dan tempat. Juga tidak pilih-pilih kelas sasarannya. Mulai dari kalangan elit hingga yg ekonomi sulit semua bisa mengakses media.

Terus menerus menanamkan nilai-nilai racun  seperti kebebasan liar (Freedom) diatasnamakan cinta dan HAM, demokrasi,  eksploitasi diistilahkan pemberdayaan. Demikian juga label teroris pada umat islam disebarluaskan musuh melalui media. Sasaran utamanya adalah perempuan dan anak. Perempuan dijadikan  obyek seksual melalui iklan, hiburan dan prostitusi online. Tayangan-tayangan kekerasan dan porno semakin merajela,  Anak-anak kita dituntun meniru perilaku tokoh-tokoh fiktif/khayalan.

Negara gagal menutup tuntas situ-situs porno dan kekerasan, gagal melindungi rakyat dari pengaruh buruk media. Negara tidak melarang media menyebarkan ide-ide yang bertentangan dengan Islam seperti kebebasan. 

Menurutnya, semua ini harus diakhiri, caranya dengan mengambil Islam dan mengembalikan hadirnya Khilafah. Khilafah Islamiyah melindungi perempuan dan anak-anak agar tidak menjadi korban media. Baik sebagai pelaku maupun sebagai obyek.

Bila dalam system kapitalis, media berorientasi hiburan dan bisnis. Dalam Islam media mewujudkan fungsinya sebagai sarana edukasi dan informasi.  Media menjelaskan berbagai tuntunan syariat juga memandu pemanfaatan IPTEK agar rakyat cerdas bersikap dalam segala aspek karena dorongan takwa. [www.visimuslim.com]

Oleh : Ummu Ghiyas Faris 
Panitia Reportase
Kongres Ibu Nusantara ke-3
"Negara Perisai Hakiki untuk Ibu dan Anak"

Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
Balai Soedirman, Jakarta, 26 Desember 2015

Posting Komentar untuk "Islam Melindungi Perempuan dan Anak dari Kejahatan Media"