Nabi Berujar, “Aku yang Akan Mencari Kayu Bakarnya”


Suatu hari, Nabi SAW dan para sahabatnya melakukan perjalanan. Tiba di suatu tempat, mereka berhenti sejenak. Unta-unta dibiarkannya beristirahat. Beban-beban pun diturunkan.

Semua orang sangat letih, sekaligus juga sangat lapar. Diputuskan bahwa mereka akan menyembelih seekor domba untuk makan malam. Para sahabat mulai membagi tugas di antara mereka.

Salah satu sahabat berujar: “Aku akan mengorbankan anak dombaku.”

Sahabat lain mengatakan: “Aku yang akan mengulitinya.”

Sahabat ketiga mengatakan: “Aku yang akan akan memasaknya.”

Sahabat keempat juga tak mau kalah.

Sedangkan Nabi berujar, “Aku akan mengumpulkan kayu bakar dari padang pasir.”

Para sahabat berpandangan. Sejenak kemudian mereka berkata, “Wahai Rasulullah, jangan lakukan itu. Jangan khawatir soal kayu bakar. Engkau beristirahatlah, engkau tentu sangat lelah. Kami akan merasa terhormat melakukan semua ini.”

Mendengar itu Nabi tersenyum. “Aku tahu bahwa kalian ingin melakukan itu semua, tetapi Allah tidak senang dengan orang yang hanya membiarkan orang lain bekerja untuk dia dan dia tidak melakukan apa-apa. Tidaklah tepat bagi seseorang untuk merasa bahwa ia lebih baik daripada orang lain dan ia hanya duduk, sementara yang lain bekerja untuk dia. ”

Jadi, Nabi pun pergi berkeliling mencari kayu bakar. Ketika ia kembali dengan kayu bakar tersebut, mereka menyalakan api dan memasakh anak domba. [Islampos/VM]

Posting Komentar untuk "Nabi Berujar, “Aku yang Akan Mencari Kayu Bakarnya”"