Kebangkitan Umat Sedang dan Akan Terjadi, Walau Mereka Bersatu Untuk Memadamkan Islam
Oleh : Ainun Dawaun Nufus
(Muslimah HTI Kediri)
Benar-benar menyakitkan adalah bahwa AS dan negara-negara Adidaya bertarung dan bersaing memperebutkan Indonesia, juga para penguasa saat ini di kawasan ASEAN, membuka pintu liberalisasi ekonomi. Liberalisasi telah menghambur-hamburkan kekayaan kaum muslim sehingga membuat kaya musuh-musuh Islam. Pada saat yang sama masyarakat secara umum di Asia Tenggara hidup dalam penderitaan dan kesempitan hidup.
Sesungguhnya ASEAN dengan posisinya yang penting dan kekayaannya yang besar akan kembali kepada kaum muslim dengan izin Allah ketika Khilafah mereka berdiri melalui tangan para aktivis yang jujur dan mukhlis semata demi Islam. Hal itu tidaklah jauh dari kita insya Allah. Dan pada hari itu kaum mukmin akan bergembira karena pertolongan Allah.
Amerika Serikat gigih membahas, bermanuver, dan membuat skenario cara-cara mengatasi fenomena ekstremisme. AS juga mendesak para pemimpin negara-negara Barat dan negara-negara Islam untuk bersatu guna mengalahkan “janji-janji palsu khilafah”, dan menolak gagasan yang mengatakan bahwa kelompok ekstrimis mewakili Islam.
Gaya politik lama yang dilakukan AS adalah menyesatkan umat Islam, umat dua miliar. Khusus Indonesia, dengan penyesatan ini, AS sering menegaskan bahwa perang ideologi ini tidak untuk melawan umat Islam, melainkan untuk kelompok ekstremis yang jumlahnya sedikit dibandingkan dengan seluruh kaum Muslim. Dengan begitu, mungkin bagi AS untuk menyerang setiap peradaban Islam yang tidak sejalan dengan Barat, dan mengancam peradaban Barat, dengan memanfaatkan kelompok kecil tersebut, serta berdalih bahwa itu tidak dimaksudkan untuk Islam atau kaum Muslim.
Itu adalah politik belah bambu lama yang diperbarui. Ini digunakan Barat terhadap bangunan tinggi Islam karena mereka tahu bahwa Islam tidak mungkin disatukan atau dibentuk suatu masyarakat yang tunduk pada ideologinya yang busuk dan rusak.
Bagaimanapun AS, kaki tangannya dan shabiha-nya kalaupun menggunakan cara yang lebih nista lagi, dengan mencari dan menggunakan cara dan sarana penyiksaan, kekejaman dan kebrutalan pada aktivis-aktivis dakwah seperti yang dilakukan di Timur Tengah, maka itu semua tidak akan bisa melemahkan kebangkitan umat Islam dan tidak akan meruntuhkan tekad mereka. Selamanya, semua itu tidak akan bisa memasukkan keputus-asaan di hati mereka dan memalingkan mereka dari terus melanjutkan perjuangan dan menyambung siang dengan malam untuk merealisasi janji Rabb mereka dan berita gembira rasul mereka saw dengan tegaknya al-Khilafah ar-Rasyidah kedua yang berjalan mengikuti manhaj kenabian. Khilafah yang akan menuntut balas kepada AS dan kaki tangannya serta setiap orang yang melakukan kejahatan terhadap Islam dan kaum Muslimin.
Kini, pihak AS menyadari betapa besarnya tantangan yang dihadapi negaranya melalui komunitas Muslim yang sedang merapat ke poros Islam, dari hari ke hari. Barat ketakutan bahwa itu akan menjadi bom waktu di dalam rumahnya. Oleh karena itu, ia ingin fokus pada netralisasi konflik. Hal ini dilakukan, jika semua tidak dapat digunakan dalam perang melawan generasi umat Islam.
Tentu saja, melalui kebangkrutan pemikiran Barat, AS tidak mampu untuk memasarkan pemikirannya, seperti ketika ia menguasai dunia. Karena itu tidak ada cara lain di depannya selain menyerang peradaban Islam melalui pendistorsian dan penyesatan terhadap setiap dimensi diskusi peradaban, dan konfrontasi pemikiran.
Sangat penting bagi umat Islam pada umumnya, dan terutama bagi mereka yang telah mengambil atas dirinya untuk melanjutkan cara hidup Islam, agar memahami hubungan ini, mekanisme dan peran kita. Kita perlu mengungkapkan motivasi yang nyata dan akibat-akibat yang menghancurkan dari perang melawan Islam dan juga akibatnya di negeri-negeri Muslim. Bukan hanya terhadap minoritas Muslim, tetapi juga terhadap penduduk barat pribumi.
Peningkatan kesadaran dalam penduduk pribumi di Barat dapat mengakibatkan kurangnya dukungan publik atas invasi lebih lanjut atas negeri-negeri Muslim. Hal ini tidak hanya akan menguntungkan umat Islam dalam jangka pendek, tetapi juga dalam jangka panjang. Ketika Khilafah yang berjalan sesuai metode Nabi berdiri, hal ini akan melemahkan dukungan untuk menyatakan perang tanpa syarat.
Dan di hari (kemenangan) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (TQS ar-Rum [30]: 4-6)
Sudah saatnya bagi kita umat Islam, untuk melepaskan diri dari rantai mental rendah diri dan rasa takut. Kita perlu untuk menantang sikap stereotip dan propaganda dan terlibat dalam pertempuran untuk merebut hati dan pikiran.
Mari, kita semua di seluruh dunia berjanji kepada Allah untuk terus berjuang sampai dideklarasikan al-Khilafah ar-Rasyidah yang berjalan mengikuti manhaj kenabian, sehingga dengannya Allah mengguncang singgasana orang-orang zalim budak Amerika, Rusia, Cina dan Eropa. Al-Khilafah yang dengannya Allah memuliakan hamba-hamba-Nya yang mukhlis dan meninggikan kedudukan mereka. [VM]
Posting Komentar untuk "Kebangkitan Umat Sedang dan Akan Terjadi, Walau Mereka Bersatu Untuk Memadamkan Islam"