Know Your Enemies
Oleh : Umar Syarifudin
Syabab HTI (Pengamat Politik Internasional)
Amerika menjulurkan tangan-tangannya melewati berbagai wilayah di dunia untuk mengontrol daratan dan lautan kita serta sumber-sumber kekuatan dan kekayaan umat manusia, khususnya umat Islam. dan Amerika tidak menemukan di depannya kecuali ruwaibidhah (para pemimpin bodoh) yang berusaha menjaga kursi kekuasaan dan kekayaan mereka serta melanggengkan pemerintahan keluarga mereka. Mereka tunduk kepada Amerika dan memenuhi tuntutan-tuntutan Amerika.
Secara berkelanjutan, Amerika telah menipu atas agenda tersembunyi yang dijalankan oleh pemerintah mereka. Mulai dari kebohongan tentang Taliban. Amerika menghabiskan waktu selama 13 tahun untuk memerangi Afghanistan, yang hanya memperkaya perusaahaan Dick Cheney, Halliburton, dan kepentingan pribadi koorporasi lainnya. Publik kembali dibohongi ketika Saddam Hussain di Irak dituduh memiliki senjata pemusnah massal, yang dianggap sebagai ancaman bagi Amerika. Lalu berkembangnya ISIS, dan Amerika mengklaim memeranginya, namun masalahnya jauh dari selesai. Miliaran dolar keuntungan masuk ke pundi-pundi kompleks militer AS demi usaha menggambar ulang peta Timur Tengah.
Sesungguhnya, ancaman terbesar bagi dunia adalah ideologi Kapitalisme dan hegemoni Amerika. Ideologi dari segelintir neokonservatif adalah awal mula dari berbagai tekanan ini. Kita menghadapi situasi manakala beberapa psikopat konsevatif Amerika mengklaim bahwa mereka yang menentukan nasib negara.
Masih banyak yang percaya pada kebohongan Washington, tetapi dunia telah membuka mata lebar-lebar, dan melihat Washington sebagai ancaman terbesar bagi perdamaian dan kehidupan di bumi. Klaim bahwa Amerika polisi dunia, digunakan sebagai propaganda untuk melegitimasi Washington untuk mendikte negara-negara lainnya.
Korban pengeboman AS adalah rakyat sipil. Semakin tingginya angka kematian, maka semakin banyak pula orang-kaum muslim yang melawan. Sudah ada panggilan agar Washington kembali menempatkan pasukan daratnya di tanah Irak. Propaganda terus berlanjut, kali ini menyebut bahwa Rusia adalah ancaman – dan karenanya, butuh lebih banyak perlengkapan dan pangkalan militer di sepanjang negara-negara yang berbatasan dengan Rusia. Ini disebut sebagai ‘reaksi cepat’ atas tidak adanya invansi dari Rusia, Polandia, ataupun Eropa.
Secara internal bagi rakyat Amerika, biasanya butuh waktu setahun, dua tahun, tiga tahun, atau empat tahun, bagi rakyat Amerika untuk menyadari bahwa mereka telah ditipu dan termakan propaganda. Namun saat sadar, disaat yang sama, mereka kembali menelan propaganda baru yang membuat mereka kembali merasa khawatir akan ancaman tertentu. Rakyat Amerika sepertinya tidak mampu memahami bahwa sebagaimana propaganda ‘adanya ancaman’ yang pertama, kedua, ketiga, keempat, maka sebenarnya ‘adanya ancaman’ yang kelima juga bohong. Begitu juga dengan propaganda ‘adanya ancaman’ yang keenam, ketujuh, dan seterusnya.
Ingat, dalam berbagai kampanyenya yang menyedot banyak rakyat Amerika, Trump menyatakan, selain akan melarang Muslim masuk Amerika, ia terbuka untuk menggunakan profiling agama untuk mengidentifikasi potensi teroris. Trump juga mengusulkan untuk memeriksa setiap masjid seperti yang dilakukan di New York dan menerapkannya di seluruh negara bagian. Propaganda ini dinilai ampuh untuk memalingkan warga AS terhadap dari problem mendasar kapitalisme.
Selain itu, sebagaimana yang ungkapkan oleh Presiden Vladimir Putin, tidak ada satupun dari serangan –serangan militer Amerika ke negara-negara lain menghasilkan situasi yang lebih baik. Namun anehnya, masyarakat dan wakil-wakil mereka di Kongress mendukung setiap petualangan militer baru meskipun sarat penipuan dan berakhir dengan kegagalan dan kehancuran.
Akhirnya, perang permanen yang diciptakan oleh AS untuk menghegemoni negara-negara lemah telah mengakar di setiap lini. Ada hukum-hukum negara yang membenarkan operasi ini. Aturan ini dirancang, lalu disahkan (walau dengan sembunyi-sembunyi) oleh Kongres. Pengawasan dari publik dan media pun diatur agar tidak terlalu heboh. [VM]
Posting Komentar untuk "Know Your Enemies"