Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mahasiswa HMI UIN Jakarta: Ideologi Komunisme Tak Bertentangan dengan Islam

HMI UIN Jakarta
Pemahaman generasi muda Islam terhadap ideologi komunisme dan marxisme ternyata masih banyak yang belum mendalam. Dalam diskusi publik ‘Melihat Masa Depan Marxisme, Komunisme, dan Sosialisme’ di UIN Syahid Jakarta, salah seorang mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Maulana mengungkapkan bahwa secara ideologis, HMI tidak mempermasalahkan ideologi komunis, karena tidak bertentangan dengan Islam.
“Secara ideologis kami tidak mempermasalahkannya, karena juga tidak bertentangan dengan Islam, bahkan memiliki kesamaan dengan ajaran Islam” ujarnya dalam diskusi publik yang digelar pada Rabu, (08/06).

Maulana kembali menegaskan bahwa HMI melihat bahwa ideologi marxisme tidak bertentangan dengan Islam, hanya saja yang dilarang di Indonesia adalah bentuk komunisme sebagai organisasi politik.

“Di negara kita menyikapi kebangkitan PKI ini, kita agak sulit juga menduga-duga. Hanya saja secara politik, mungkin saja ada kekuatan di balik nya melihat kebijakan-kebijakan politik yang diambil, dan ekspansi yang besar-besaran terjadi,” jelasnya.

Baca Juga : Gema Pembebasan: Komunisme Tolak Tuhan, Tak Bisa Disatukan dengan Islam

Maulana mengklaim alasan kenapa Marxisme, Komunisme, dan Sosialisme menjadi begitu subur di Indonesia, ia mengungkapkan bahwa dulunya secara politik, kaum kiri masuk ke dalam Syarikat Islam. Hal itu pula yang menyebabkan Syarikat Islam terpecah belah.
Sayangnya, Maulana tak menyinggung sejarah masa lalu para pendiri HMI yang selalu dikejar-kejar CGMI (organisasi mahasiswa underbouw PKI). “Marxisme, komunisme, sosialisme, Secara ideologi tidak ada masalah dengan Islam,” begitu pungkasnya. [VM]

Sumber : KIBLAT

12 komentar untuk "Mahasiswa HMI UIN Jakarta: Ideologi Komunisme Tak Bertentangan dengan Islam"

Unknown 6/09/2016 11:00 PM Hapus Komentar
Benar atau tidaknya, mungkin ada baiknya kalau coba denger pendapat Bug Kivlan di http://kejoora.com/kivlan-zen-uin-sarang-komunis-tempo-dan-metro-tv-corongnya-pki/
Unknown 6/10/2016 2:14 PM Hapus Komentar
Wah si maulana ini otaknya kemana ya? Kalo ngomong melebihi ulama dan politikus....Ini efek pembodohan rakyat yg menstop tayangan kejamnya komunis....Apalagi UIN kan sarangnya liberal...
Unknown 6/11/2016 1:38 AM Hapus Komentar
Payah payah payah
Unknown 6/11/2016 4:51 AM Hapus Komentar
PKI juga kaleee
kang lay 6/11/2016 10:51 AM Hapus Komentar
Apa Sudah tidak ada lagi stok mahasiswa cerdas di UIN, hingga mahasiswa berotak udang pun tampil di depan podium..ha..ha.. Memprihatinkan...
Imzon3 6/11/2016 11:11 PM Hapus Komentar
Sebagai alumni, saya sangat menyayangkan si Maulana ini, apa nggak ada lagi kader HMI yang lebih berbobot wawasan keislaman dan kebangsaannya, saya sangat mengkhawatirkan wawasan sempit ini akan membuat umat muslim kecewa, mohon bantuan KAHMI di UIN untuk membimbing dan meluruskan sejarah komunis di Indonesia....
Unknown 6/11/2016 11:46 PM Hapus Komentar
Haha, kajian tangkap kepala ni.
Pertengahan kajian ke toilet, ujung pembahasan sms-an.
Yah. Tangkap judul
Unknown 6/12/2016 4:27 AM Hapus Komentar
Ini pKe di cek DNA nya barang x dia keturunan PKi juga... udh jelas komunisme itu menolak mengakui ada tuhan didalam ajaran islam kan tetap ketuhanan ygno 1 "aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain ALLAH"
Unknown 6/12/2016 4:29 AM Hapus Komentar
Ini pKe di cek DNA nya barang x dia keturunan PKi juga... udh jelas komunisme itu menolak mengakui ada tuhan didalam ajaran islam kan tetap ketuhanan ygno 1 "aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain ALLAH"
Unknown 6/12/2016 5:11 AM Hapus Komentar
Kelihatan sekali nih kebanyakan yang komentar di atas saya justru otaknya pada minus alias sempit akan pengetahuan. Seperti anjing menggonggong tiada isi.
xenarox 6/12/2016 5:48 AM Hapus Komentar
Salut sm dek maulana (y) smoga makin bnyk yg kritis kyk dia, heheheh
Unknown 6/12/2016 2:22 PM Hapus Komentar
tetapi perlu pengkajian ulang
close