Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Muhasabah Menjelang Ramadhan


Oleh : H. Luthfi H.

الحَمدُ للهِ الذي فتحَ أبوَابَ الجنانِ لِعبَادِهِ الصَّائمينْ, وَالصَّلاةُ وَالسَّلامُ عَلى أشرَفِ الأنبيَاءِ وَالمُرسَلينْ, المَبعُوثِ رَحْمَةً لِلعَالمينْ, خير من صلى وزكى وصام وقام, وحج ودعا إلى الله بإذنه, وأطعم الطعام, وجاهد في سبيل الله وطاف بالبيت الحرام. وَآلهِ وَصَحبهِ الطيبينَ الطاهرينْ, وَالتابعين له بإحسانٍ إلى يَومِ الدِّينْ.

Segala puji bagi Allah yang telah membuka pintu-pintu surga bagi hamba-hambanya yang berpuasa. Shalawat dan salam tercurah kepada Nabi yang mulia, yang diutus sebagai pembawa rahmat untuk seluruh alam. 

Segala kebaikan bagi yang mendirikan shalat dan qiyamul lail, dan yang senantiasa membersihkan diri. Yang melaksanakan haji, dan terus berdakwah kepada Allah dengan idzinNya. Yang memberi makan –fakir miskin--, yang sedang berjihad di jalan Allah maupun yang lagi Thawaf di Baitul Haram. 

Keselamatan juga semoga tercurah kepada para keluarga Rasul, para sahabat yang baik dan senantiasa membersihkan diri, dan seluruh kaum muslimin yang terus mengikuti-nya sampai hari kiamat. 

Bulan Ramadhan yang mulia, bulan diturunkannya Al Qur’an, bulan pengampunan, bulan yang awalnya rahmat, tengahnya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka.

Semoga kita senantiasa mendapat keberkahan di bulan ini, semoga kita melaksanakan puasa dan qiyamul lail dengan sempurna, terus beramal untuk melangsungkan kembali hukum-hukum Allah dengan tegaknya Daulah Khilafah ar Rasyidah yang kedua atas Manhaj kenabian.

Semoga Allah memebebaskan kita dari api neraka dan mengampuni segala dosa kita. Allahumma amin.

Di umur kita yang singkat ini, semoga kita bisa memaksimalkan puasa dan qiyam lail kita, membaca al Qur’an dan merenungkannya, memperbanyak infak dan sadakah, karena kita tidak tahu kapan ajal kita datang. 

Selayaknya kita mempersiapkan diri menyambut kedatangan bulan Ramadhan ini. 

Kita harus banyak merenung dan muhasabah sambil mengambil pelajaran. Kita harus terus menghisab diri kita sebelum diri kita dihisab

(فيحاسبوا أنفسهم قبل أن يحاسبوا ).

Apa yang sudah kita lakukan buat Islam? Sudahkan kita menghidupkan hukum-hukum Islam? Sudahkan kita melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar? Sudahkah kita benar-benar mengemban dakwah Islam? Sudahkan kita bergabung dengan aktivitas untuk mengembalikan Khilafah Islamiyah? 

Atau kita merasa tenang bersama orang-orang yang lalai dalam menerapkan syariat Islam? Atau kita tenang hidup dalam naungan sistem yang kufur? 

Saudaraku seiman....
Musuh-musuh Allah tidak akan menyematkan “mahkota kehinaan” kepada kita, menancapkan senjatanya di jantung kita. 

Semua itu terjadi karena kita sendiri yang menorehkan noktah kehinaaa pada diri kita. Kita sendiri yang menghujamkannya di jantung kita. 

Betapa banyak diantara kaum muslimin yang hanya sibuk mempersiapkan makanan dan terlalu banyak tidur. Seolah mereka lupa akan tujuan hidup mereka diciptakan. Padahal Firman Allah SWT. 

(وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون )

“Sungguh tidak Aku ciptakan jin dan manusia itu kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (Adh Dhariyat 56)

Makna ibadah di sini adalah ibadah yang sempurna dan meyeluruh, tidak terbatas pada persoalan shalat dan puasa semata. Zakat dan qiyamul lail saja. Haji dan membaca al Qur’an un sich. 

Namun lebih dari itu, seperti ibadah menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, menghidupkan sunnah Rasulullah saw., mengubur dalam perkara bid’ah yang banyak dilakukan manusia sepeninggal Rasul, mengemban dakwah untuk melangsungkan kembali hukum-hukum Allah, bergabung dengan kelompok yang memperjuangkan kembali tegaknya Khilafah Islamiyah, aktivitas menegakkan kembali syari’at Islam secara sempurna dalam kehidupan, tidak rela hidup dalam naungan sistem kufur. Semua ini adalah rangkaian kewajiaban yang perlu kita siapkan dalam menyambut kedatangan bulan yang penuh berkah ini. 

Saudaraku seiman...
Rasulullah saw. bersanda:

«بني الإسلام على خمس: شهادة أن لا إله إلا الله, وأن محمدا رسول الله, وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة, وصوم رمضان وحج البيت لمن استطاع إلى ذلك سبيلا»

“Islam dibangun atas lima perkara. Kesaksian tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan Ibadah Haji bagi yang mampu.” (HR. Muslim)

Banyak orang yang salah paham terhadap Hadits Rasul ini. Mereka memahami seolah inilah Islam –secara keseluruhan--. 

Sehingga, ketika mereka telah melaksanakan rukun-rukun ini, seolah mereka telah melaksanakan Islam secara sempurna. Dan mereka telah merasa melaksanakan seluruh kewajiban Allah SWT. 

Mereka tidak memahami, bahwa rukun yang lima itu hanyalah sebagai penopang yang diatasnya berdiri Islam yang mulia. Rukun yang lima itu bukan keseluruhan dari Islam. Bahkan terdapat banyak hukum hukum Islam selain itu. Dan berbagai kewajiban yang dibebankan Allah kepada kita. Yang kelak mendapat hisab yang sangat sulit jika dilalaikan. 

Seperti ketika mereka melalaikan “amar ma’ruf nahi munkar”, ketika mereka lalai mengemban dakwah untuk kembali melangsungkan kehidupan Islam, melalaikan jihad fi sabilillah, beraktivitas untuk kesatuan umat dan kesatuan daulah Islam. Serta beratifitas untuk mengubah keadaan yang rusak ini. 

Sungguh kebanyakan manusia sekarang tidak menyadari hakikat ini, bahwa Allah SWT memerintahkan dan mewajibkan mereka untuk mengubah keadaan yang buruk ini. Firman Allah dalam Surah Ar Ra’du ayat 11: 

﴿إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم﴾

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah –kondisi kaum—sebelum mereka sendiri mengubah apa-apa –berupa kerusakan—yang ada pada diri mereka sendiri”.

Maka jika mereka melakukan apa yang diperintahkan Allah, mereka akan beruntung dan mendapat keridhoan Tuhan-Nya. Dan akan mulia di dunia dan akhirat. Namun jika mereka lalai dan berpaling, akan ada orang lain yang menggantikan kedudukan mereka, sebagaimana firman Allah dalam Surat Muhammad ayat 38. 

﴿وإن تتولوا يستبدل قوما غيركم ثم لا يكونوا أمثالكم﴾.

“dan jika kalian berpaling, niscaya (Dia Allah) akan mengganti dengan kaum yang lain, yang mereka tidak seperti kalian ini”. 

Saudaraku seiman..

نسأل الله عز وجل, في هذا اليوم المبارك من أيام شهر رمضان الفضيل, أن يقر أعيننا بقيام دولة الخلافة, وأن يجعلنا من جنودها الأوفياء المخلصين. إنه سبحانه ولي ذلك والقادر عليه.

Kami bermohon kepada Allah ‘Azza wa jalla, dalam hari-hari yang penuh berkah ini,hari-hari di bulan Ramadhan, Allah akan menolong kita dengan tegaknya Daulah Khilafah. Dan menjadikan kita tentara-tentaranya yang setia dan ikhlas. Sungguh Allah menjadi Penolong dan Maha memiliki kekuatan untuk yang demikian. [VM]

[كتبه الأستاذ الفاضل محمد أحمد النادي من كتاب "نفاحات إيمانية من هدي القرآن و السنة النبوية, من عنوانه "الاستعداد لإستقبال شهر رمضان" ].

Posting Komentar untuk "Muhasabah Menjelang Ramadhan"

close