Swiss Tolak Kewarganegaraan Gadis Imigran Muslim Tak Mau Berenang Bersama Anak Laki-laki


Pemerintah Swiss baru-baru ini menolak kewarganegaraan dua gadis imigran Muslim yang menolak untuk berenang bersama anak laki-laki di sekolah umum, USA Today, Selasa, mengutip laporan dari media Swiss.

“Kedua gadis itu, yang namanya tidak disebutkan, mengatakan agama mereka melarang mereka ikut berpartisipasi dalam pelajaran berenang yang diwajibkan bersama laki-laki di kolam renang yang sama,” seperti dilaporkan USA Today. “Permohonan naturalisasi mereka ditolak karena kedua bersaudara itu bertindak yang tidak sesuai dengan kurikulum sekolah, kata pihak berwenang Basel.”

Sekitar 5 persen  warga Swiss beragama Islam, sementara lebih dari 70 persen adalah Kristen dan 21,4 persen mengaku tidak memiliki afiliasi agama apapun, menurut CIA World Factbook.

Sementara itu konstitusi Swiss menjamin “kebebasan beragama dan berkeyakinan” dan hak untuk “memilih” dan “menganut” suatu agama atau pandangan filsafat “baik sendiri maupun dalam komunitas bersama dengan orang lain,” dalam beberapa tahun terakhir Swiss telah berusaha untuk mempromosikan budaya asimilasi antara imigran Muslim melalui sarana legislatif.

Pada bulan November 2015, para pemilih di kanton Ticino menyetujui pelarangan burqa secara nasional, suatu pakaian yang menutup seluruh tubuh yang dikenakan oleh beberapa wanita Muslim.

Partai Rakyat Swiss sedang mengedarkan suatu petisi untuk menempatkan larangan burqa secara nasional untuk dilakukan pemungutan suara, Breitbart London melaporkan pada bulan Maret.

Pada tahun 2009, para pemilih Swiss menyetujui larangan menara masjid di negara itu.

Pengadilan yang sama menolak gugatan soal larangan burqa secara nasional di Perancis pada tahun 2014. (rz) [Web HTI/VM]

Posting Komentar untuk "Swiss Tolak Kewarganegaraan Gadis Imigran Muslim Tak Mau Berenang Bersama Anak Laki-laki"